Mohon tunggu...
Dina Febiyanti
Dina Febiyanti Mohon Tunggu... Konsultan - Antropolog - penulis

coffee, susu, indomie, memasak, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bersahabat dengan Sepi, Why Not?

22 Juli 2023   15:38 Diperbarui: 22 Juli 2023   15:42 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

" Aku ingin hidup seribu tahun lagi"

Kutipan diatas adalah sepenggal dari pusisi Chairil Anwar yang berjudul "AKU".  Kalau hidup seribu tahun lagi tapi kamu kesepian bagaimana? kira kira apakah kamu akan mau hidup seribu tahun lagi? Orang orang yang masih tergolong muda banyak yang memilih suicides. Bahkan data kependudukan jepang menyebutkan banyak anak-anak muda yang memutuskan mengakhiri hidupnya karena faktor kesepian dan beban sosial yang begitu berat.

Menurut saya untuk hidup seribu tahun lagi dengan keadaan yang serba tidak stabil bukan lah hal yang diinginkan umat manusia. Saya saja yang masih sibuk dengan karir, masih sering mengeluh karena tidak punya teman, saya sering merasa kesepian. Harus saya akui bahwa saya memang suka kemana mana sendiri tapi saya tidak suka sepi/kesepian. 

Ketika saya duduk termenung sambil menyeruput kopi favorit saya disebuah coffe shop, saya berfikir bahwa semua orang akan mengalami kesepian. Ada orangtua yang sudah tua renta merasa kesepian karena sudah ditinggal anak-anaknya untuk menikah, ada seorang suami/istri yang kesepian karena ditinggal mati oleh pasangannya, ada juga yang merasa kesepian karena harus jauh dari kampung halaman, ada juga yang merasa kesepian karena tidak kunjung di karuniai anak, dan ada juga yang kesepian karena lelah mencari  dan menunggu jodoh yang belum datang. Saya rasa semua orang punya porsi kesepiannya masing-masing. Ada beberapa yang bisa bersahabatan dengan sepi dan ada juga yang sulit untuk beradaptasi dengan sepi. 

Saya pernah melewati part-part kesepian dalam hidup, karna saya kebetulan orangnya memiliki kepribadian ambivert cielahhh.. Saya suka dan terbiasa  sendiri. Saya juga suka dan bisa berada di keramaian, jadi bukan menjadi suatu kendala yang menyulitkan menurut saya. Namun saya juga tidak memungkiri bahwa saya pernah merasa begitu hampa. Kadang kadang saya sering berfikir sebenarnya tujuan hidup saya apa ? kira kira siapa ya yang akan menjadi pasangan hidup saya? apakah saya akan menjadi wanita karir? akan kah saya menjadi ibu yang amat baik untuk anak anak saya kelak? huffftt entah lahh. pertanyaan yang tidak bisa di jawab dengan penuh keyakinan oleh otak saya.

Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan bahwa 'kesepian' adalah hal yang berbahaya. Banyak kasus-kasus orang bunuh diri karena kesepian. Biasaanya kesepian itu suatu hal yang complecated, dan ada beberapa yang mempengaruhi mengapa kesepian itu begitu berbahaya. Ada orang yang merasa kesepian karena tidak mendapatkan support dan dukungan secara moral dan emosianal. Kesepian juga bisa di pengaruhi karena ada hubungan yang terjalin tidak baik antara orangtua, keluarga, maupun pasangan. Yang jelas ada banyak faktor-faktor yang mempengaruhi. 

Untuk yang sudah berusia 25 tahun keatas saya rasa pasti sudah mulai merasakan kesepian. Para sahabat dan rekan -rekan sekolah dulu maupun rekan-rekan kerja sudah menemukan kehidupannya masing masing. Ada yang sudah menikah, punya anak, ada yang  merantau entah jauh kemana, ada yang sudah jadi boss, dan ada juga yang sudah berpulang kepangkuan sang haliq. Semua terasa berliku-liku dan penuh warna, tidak bisa di tebak. Sekarang coba jawab sendiri posisi kamu saat ini ada di fase kesepian karena apa?

Satu pesan dari saya, apapun keadaannya kamu harus bisa berteman dengan sepi, walaupun saya tau tidak ada satu manusia yang suka dengan kesepian. Kesepian yang paling buruk adalah ketika kamu sudah berbeda alam dengan seseorang yang kamu sayang dan cintai. Untuk melampiaskan rindu pun hanya bisa melalui lantunan doa doa. Jadi menurut aku, selagi kamu masih ada waktu dan punya kesempatan habiskan dan puaskan masa masa dan moment-moment bersama orang yang kamu cintai sebelum kesepian menghampiri mu. Bercengkraman dengan orang tersayang seperti menelfon, vidio call, memberi gift, dan bertemu langsung adalah bentuk kamu mengukir  moment-moment terindah di hidup .

Ukir masa masa kesepian mu dengan hal-hal yang berharga dan bermanfaat yaa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun