Mohon tunggu...
Harris Dwinanto
Harris Dwinanto Mohon Tunggu... -

Nothing to tell you.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Gaya dan Warna Rambut

22 Mei 2013   23:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:10 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa SMApun sudah lewat.

Telah terbebas dari perarutan "rambut harus pendek"

Kini sedang mencoba memanjangkan rambut hingga mencapai panjang idialis.

Lalu diubah-ubah gayanya sesuai selera.

Sudah setahun dari masa terakhir SMA. Sempat memotong rambut yang mulai gondrong di saat bulan November lalu dengan alasan bila memanjang lagi, modelnya sudah mendekati model yang diinginkan. Kini sudah memangjang lagi. Poni sudah mulai menutupi pandangan, rambut samping sudah hampir menutupi kuping. Tetapi rambut belakang belum sepanjang yang ku inginkan. Sudah saatnya mengatur gaya rambutku sesuai keinginan. Sekarang bahkan kepikiran ingin mengubah warna rambut. Tetapi mengubah warna rambut itu cukup berisiko. Pertama pandangan dari sekitar. Orang-orang melihat orang yang gaya rambut dan warna rambut yang unik, biasanya orang berpikir "dia seperti preman. atau memang preman?" Memang sering sekali preman maupun pengamen yang gaya rambut dan warna rambut yang WAH. Apa itu menjadi ciri dari mereka? Bila orang normal merasa ingin mengecat rambut, maka orang itu akan menjadi preman? Sebenarnya aku ini ingin mengecat rambut untuk mencari sensasi baru.

Dari sejak kecil warna rambut terus hitam, lama-lama rasanya ingin ganti ke warna lain. Merah? Pirang? Coklat? Terserah selera. Aku ingin warna coklat.  Tetapi mengingat hal di atas, yaitu mengingat pandangan orang-orang sekitar jadinya ingin coklat tua agar dengan pandangan sekilas tidak begitu terlihat warnanya.  Gaya rambutnya seperti "Yagami Light" yang di komik "Death Note". Apakah aku ingin ganti gaya rambut karena efek komik tersebut? Tidak. Itu sebagai contoh saja. Gaya rambut seperti itu memang diinginkan dari dulu.

Tidak lama lagi aku dibelikan obat pengecat rambut yang coklat tua oleh teman. Kualitas terjamin dan dia juga berpengalaman mengenai mengecat rambut. Dia santai saja rambutnya coklat terang dengan sedikit perah di poni. Gaya rambutnya pendek namun kriting. Dia perempuan. Tetapi asalnya bukan dari Indonesia.

Tidak lama lagi dia datang dan membawa obat cat rambut.

Aku masih takut apakah setelah mengecat rambut pandangan orang-orang di sekitar akan berubah? Apa aku akan dinilai preman dari orang-orang sekitar? Hal itu lah yang membuat aku takut mengecat rambut padahal ingin sekali.

Bila anda ingin ganti gaya rambut dan mengecat rambut, seperti apa yang diinginkan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun