Modernisasi telah merajalela sejak beberapa tahun yang lalu hingga sekarang. Modernisasi memang ada untuk mempermudah kehidupan manusia, namun seperti isu ataupun "hal baru" yang selalu datang tidak semuanya baik. Memang modernisasi memiliki sisi positif bagi manusia atau masyarakat di Indonesia, namun tidak dapat dikesampingkan bahwa modernisasi juga memiliki sisi negatif yang perlu dilihat. Dampak yang ditimbulkan dari modernisasi ada di berbagai aspek, dimulai dari gaya hidup, sikap atau perilaku, dan lain sebagainya. Aspek-aspek itu dapat berubah menjadi tidak sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila atau kepribadian sebagai warga negara Indonesia.
Salah satu dari contoh nyata dampak dari adanya modernisasi adalah mulai dilupakannya kearifan lokal di Indonesia. Para generasi muda banyak yang tidak mengetahui kebudayaan atau kearifan lokal di daerahnya sendiri. Banyak dari mereka merasa bahwa kebudayaan Indonesia itu dinilai kuno atau tua. Padahal sebagai warga negara Indonesia yang baik, sudah seharusnya kita melestarikan dan mengetahui apa saja kebudayaan kita.Â
Tanpa adanya generasi muda yang tahu mengenai kebudayaan Indonesia, maka kebudayaan itu sendiri bisa saja akan segera hilang. Karena itu, pemerintah mencoba untuk menanggulanginya melalui pembelajaran mengenai kearifan lokal di sekolah. Pada tahun 2023, Menteri Kemendikbudristek mulai memberlakukan program sekolah merdeka.Â
Program sekolah merdeka atau kurikulum merdeka memberlakukan beberapa hal. Pertama, mengkombinasikan kearifan lokal ke dalam semua mata pelajaran yang ada. Kedua, menjadikan muatan lokal sebagai mata pelajaran tersendiri. Kemudian yang ketiga, diadakannya projek penguatan profil pelajar pancasila.Â
Diharapkan bahwa program ini akan dapat mencapai hasilnya yaitu para generasi muda tidak melupakan kearifan lokal atau kebudayaan bangsanya sendiri. Selain itu, generasi muda dapat mengembangkan bakat maupun minat yang berkesinambungan dengan kebudayaan bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H