Mohon tunggu...
Deya Salsabila
Deya Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tertarik dalam bidang media dan jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ekspresi Diri dan Kebebasan Berbicara di Era Digital, Peluang atau Ancaman?

13 Juni 2024   10:54 Diperbarui: 13 Juni 2024   11:48 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di era digital, kebebasan dalam berbicara telah mengalami perubahan yang signifikan. Eskpresi diri maupun kebebasan berbicara telah menemukan peluang atau kesempatan baru yang lebih luas di ranah digital. Platform media sosial seperti Instagram, Twitter, atau Facebook telah memberikan kesempatan kepada individu lebih tepatnya para pengguna digital, untuk menyuarakan pendapat mereka kepada khalayak yang lebih luas. Namun, yang masih dipertanyakan adalah, apakah kebebasan berbicara di era digital ini lebih menghadirkan peluang atau ancaman?

Peluang dalam kebebasan berbicara dan ekspresi diri di era digital sangat besar. Sekarang lebih mudah bagi orang untuk menyampaikan pengalaman, ide, dan pendapat mereka kepada khalayak yang lebih luas, sehingga menciptakan ruang dalam pembicaraan serta pertukaran ide kini menjadi lebih luas, yang juga membantu membangun masyarakat yang lebih terbuka dan demokratis. Kebebasan berbicara di media sosial juga membantu orang mengatasi masalah sosial, seperti hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan perlindungan lingkungan. Sebelumnya, suara kelompok minoritas sering kali terpinggirkan atau sama sekali tidak didengar. Namun, mereka sekarang dapat berbagi pengalaman mereka dengan lebih banyak orang dan mendapatkan dukungan dari komunitas yang lebih besar dengan bantuan media sosial. Ini telah mendukung gerakan hak asasi manusia dan sosial di seluruh dunia.

Selain itu, pada era ini proses penyebaran informasi berubah menjadi lebih cepat juga efisien. Dalam waktu sebentar, berita atau informasi dapat dengan mudah dan cepat menyebar ke seluruh dunia, memberikan informasi kepada masyarakat tentang peristiwa penting yang sedang terjadi di sekitar mereka. Media sosial telah menjadi alat yang efektif dalam menyebarkan informasi ataupun mengedukasi masyarakat tentang berbagai isu.

Namun, pada era digital ini, kebebasan dalam berbicara juga menghadapi berbagai ancaman serius, salah satunya adalah penyebaran berita hoaks. Berita hoaks atau Informasi palsu dapat menyebar secara cepat serta dapat memengaruhi pandangan dan tindakan banyak orang di seluruh dunia terutama pengguna digital. Misalnya, seperti yang telah terjadi beberapa waktu lalu, di era pandemic banyak hoaks tentang vaksin dan penyakit ini menyebar luas selama pandemi COVID-19. Hal ini menimbulkan keresahan, kebingungan dan ketidakpercayaan

Selain itu, terjadinya cyberbullying dan pelecehan online juga merupakan ancaman. Seringkali terjadi, kebebasan berbicara disalahgunakan untuk menyerang individu atau sebuah kelompok tertentu, yang pada akhirnya berdampak buruk pada kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang. Ini menjadi ancaman atau masalah yang serius, terutama di kalangan remaja dan anak-anak, yang lebih rentan terhadap akibat psikologis pelecehan di dunia digital secara daring

Semua pihak perlu bekerja sama untuk menghadapi ancaman – ancaman ini. Media sosial harus meningkatkan pengendalian hoaks. Selain itu, perlu juga meningkatkan literasi digital yang menjadi langkah penting agar orang dapat membedakan antara informasi yang benar dan yang salah.

Singkatnya, kebebasan berbicara dan ekspresi diri pada era digital saat ini memang memberikan banyak peluang untuk menyuarakan pendapat mereka dan berpartisipasi dalam diskusi publik. Namun, kita harus menyadari bahwa kebebasan berbicara di dunia maya membawa risiko, dan kita harus mengatasi ancaman agar kebebasan ini dapat menguntungkan masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun