Belakangan ini, Indonesia mulai membuka diri untuk menjadi tuan rumah beberapa ajang motorsport. WSBK (World Superbike) hadir di Mandalika dari tahun 2021 hingga 2023. Ada juga ABB FIA FORMULA E World Championship yang sudah diselenggarakan pada tahun 2022, 2023, dan direncanakan untuk diselenggarakan kembali pada tahun 2025. Tentunya juga ada MotoGP yang telah diselenggarakan pada tahun 1996-1997 di Sirkuit Sentul dan 2022 hingga sekarang di Sirkuit Mandalika. Kini Indonesia dikabarkan tertarik untuk juga menjadi tuan rumah Formula 1.
balapan baru di Asia Tenggara semakin mungkin terjadi dengan Thailand, Korea Selatan, dan Indonesia yang memperlihatkan minatnya untuk menjadi tuan rumah balapan. "Namun ada banyak ketertarikan di seluruh Asia, karena kami mendapat minat dari banyak kota. Thailand, Seoul, dan kami juga memiliki ketertarikan dari Indonesia. Ada banyak tempat yang menginginkan balapan Formula 1", kata Maffei setelah menyampaikan bahwa kembalinya Grand Prix Cina pada tahun 2024 menunjukkan apa yang mungkin terjadi.
Sejak diakuisisi oleh Liberty Media, F1 terus berupaya memperluas jangkauannya ke seluruh dunia. Mereka telah mengunjungi beberapa lokasi baru seperti Qatar, Arab Saudi, dan yang terbaru yaitu Las Vegas serta Miami. Setelah F1 memasuki 2 lokasi baru di Amerika Serikat ke dalam kalender, fokus mereka telah beralih untuk mengunjungi wilayah lain untuk menarik lebih banyak nonton di negara lain. Greg Maffei (CEO Liberty Media yang memiliki Formula 1) berbicara pada acara F1 in Depth di Monako pada Kamis (24/5/2024), mengatakan bahwaIndonesia memang sudah memiliki komunitas penggemar motorsport yang besar. Tetapi jika F1 segera hadir di tanah air, maka tentunya penggemar motorsport akan terus berkempang. Sekarang sudah ada komunitas besar di berbagai bidang. Dari balapan motor seperti MotoGP, balapan mobil reli, hingga touring cars. Kesuksesan penyelenggaraan MotoGP dan WSBK di Sirkuit Mandalika serta Formula E di Sirkuit Internasional e-Prix Jakarta sudah menunjukkan kemampuan Indonesia dalam mengorganisir acara motorsport yang berprofil tinggi. Keberhasilan ini telah meletakkan dasar yang kokoh untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia sudah siap untuk menangani logistik yang kompleks. dan perhatian internasional yang datang dengan acara balap tingkat atas.
Indonesia juga dapat mengambil inspirasi dari tetangganya mengenai cara menyelenggarakan balapan ini. Singapura dan Malaysia telah berhasil menjadi tuan rumah balapan F1 dengan cara yang berbeda. Malaysia dari tahun 1999 hingga 2017 telah mengadakan balapan F1 di Sirkuit Internasional Sepang. Sedangkan, Singapura telah menyelenggarakan balapan F1 di Sirkuit Jalan Raya Marina Bay dari tahun 2008 hingga sekarang. Yang berbeda antara kedua negara tersebut adalah lokasi trek yang digunakan.Â
Malaysia mengadakan balapan F1 di atas sebuah trek permanen. Sedangkan Singapura mengadakan balapan F1 di atas jalan raya yang diubah menjadi sebuah trek. Tentunya keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kekurangan mengadakan balapan di atas trek permanen adalah biaya untuk membangun trek tersebut. Dari tanahnya, aspalnya, hingga fasilitas lainnya. Kekurangan lainnya adalah trek permanen biasanya jauh dari daerah perkotaan. Sedangkan kelebihannya adalah bahwa organisir balapan tersebut tidak harus melakukan konstruksi setiap tahun untuk menyiapkan fasilitas yang diperlukan untuk balapan. Kemudian untuk trek jalan raya, kelebihan pertama adalah lokasi yang dekat dengan populasi suatu kota. Kelebihan lainnya adalah pemerintah tidak harus membangun sebuah trek baru yang berarti tidak ada perlunya biaya pembangunan dan pemeliharaan yang besar. Tetapi terdapat juga kekurangan yang besar, yaitu bahwa jalan raya yang akan digunakan harus sering ditutup dan dijaga untuk mempersiapkan treknya untuk balapan yang akan diadakan. Persiapan untuk balapan di jalan raya bisa dimulai selambatnya enam bulan sebelum balapannya. Berarti dalam periode tersebut, jalan raya yang digunakan masyarakat harus ditutup dalam waktu yang cukup lama.
Jika Indonesia memilih untuk balapan di trek permanen, sudah ada beberapa opsi yang dapat dipilih. Yang pertama adalah Sirkuit International Sentul. Sirkuit Internasional Sentul merupakan sebuah sirkuit balap yang terletak di desa Sentul, Babakan Madang, Bogor Jawa Barat, Indonesia. Sirkuit ini pernah digunakan untuk menyelenggarakan balapan Asian F3, A1 Grand Prix, GP2 Asia, dan MotoGP.Sirkuit ini sayangnya standar kualitas sirkuit ini kini telah sedikit tertinggal oleh perkembangan zaman, hingga menyebabkan sirkuit ini tidak cocok menyelenggarakan ajang yang cepat sekelas F1. Bahkan jika dilihat dari lisensi sirkuitnya, Sirkuit International Sentul hanya memiliki lisensi FIA GRADE 2. Sedangkan yang diperlukan untuk mengadakan balapan F1 adalah FIA GRADE 1.
Opsi kedua yang dapat dipilih adalah Sirkuit Mandalika. Sirkuit Mandalika merupakan salah satu sirkuit baru yang telah dibangun oleh pemerintah Indonesia. Sirkuit ini dirancang dan dibangun khusus untuk balapan motor. Tetapi beberapa ajang balapan mobil telah menggunakan trek ini untuk balapan seperti Porsche Sprint Challenge Indonesia. Trek ini memiliki lisensi Grade A FIM. Lisensi ini beda dengan yang diperlukan F1. Sehingga perlunya beberapa perubahan dan tambahan ke trek ini untuk memfasilitasi keperluan untuk mengadakan balapan F1.
Opsi terakhir yang dapat dipilih tentunya adalah untuk membuat trek baru. Treknya bisa berupa trek jalan raya, ataupun trek permanen. Dengan membangun trek baru, organisir dapat membangun fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh F1 semaksimal mungkin. Tetapi tentunya untuk membangun sebuah trek baru, akan diperlukan biaya yang sangat besar. Ini dapat dibantu dengan mencari investor dan sponsor juga. Tentunya agar bisa membuat sebuah trek baru yang berkualitas, Indonesia dapat kembali lagi bekerja sama dengan negara lain untuk membangun treknya.
Kesimpulannya, perjalanan untuk membawa Formula 1 ke Indonesia masih kompleks tetapi penuh potensi. Dengan perencanaan strategis, kerjasama internasional, dan investasi yang kuat, Indonesia dapat segera menemukan dirinya sebagai salah satu tuan rumah olahraga paling mendebarkan di planet ini, melaju menuju masa depan di mana Grand Prix Indonesia menjadi andalan kalender F1.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H