Pencemaran air tanah merupakan masalah yang tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan. Di Indonesia, pencemaran air tanah telah menjadi ancaman serius bagi berbagai sektor, termasuk pengolahan air, perikanan, pariwisata, dan kesehatan. Artikel ini akan membahas dampak ekonomi dari pencemaran air tanah, mulai dari biaya pengolahan air tercemar hingga kerugian ekonomi yang disebabkan oleh penurunan kesehatan.
Biaya Pengolahan Air Tercemar
Salah satu dampak ekonomi utama dari pencemaran air tanah adalah biaya yang diperlukan untuk mengolah air yang sudah tercemar. Air yang terkontaminasi oleh bahan kimia, logam berat, dan mikroorganisme patogen memerlukan proses pengolahan yang lebih kompleks dan mahal. Biaya pengolahan ini mencakup pemurnian air, penghilangan bahan kimia berbahaya, serta instalasi teknologi canggih untuk memastikan air layak konsumsi.
Menurut laporan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempunyai tanggung jawab untuk menyelenggarakan pembangunan infrastruktur yang mendukung pengelolaan sumber daya airyang berkelanjutan (data.pu.go.id 2023). Adapun biaya pengolahan air tercemar di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Pabrik-pabrik pengolahan air harus mengeluarkan anggaran besar untuk membeli peralatan pemurnian, bahan kimia pengolah air, serta biaya operasional tambahan (chardonlabs.com). Salah satu solusi yang dapat membantu mengurangi beban biaya ini adalah penggunaan pemurni air RO (Reverse Osmosis) di rumah-rumah.
Pemurni air RO dengan filter 0.0005 mikron mampu menyaring partikel-partikel kecil hingga ukuran mikron, termasuk logam berat dan bakteri, sehingga menghasilkan air yang lebih bersih dan aman untuk diminum. Selain itu, perawatan rutin setiap dua bulan sekali, penggantian filter yang teratur, dan garansi alat membuat solusi ini lebih efisien dan hemat biaya dalam jangka panjang (Databoks dan Indonesia Environment & Energy Center).
Dampak pada Sektor Perikanan dan Pariwisata
Sektor perikanan juga terdampak secara signifikan oleh pencemaran air tanah. Perikanan di daerah pesisir, sungai, dan danau sangat bergantung pada kualitas air yang baik. Ketika air tercemar, ekosistem perairan terganggu, yang menyebabkan penurunan populasi ikan dan kehidupan air lainnya. Ini mengakibatkan penurunan produksi perikanan yang secara langsung mempengaruhi pendapatan nelayan serta ekonomi lokal (Budhiawan, Adlin, dkk. (2022).
Selain perikanan, industri pariwisata yang berhubungan dengan sumber daya air, seperti wisata pantai, danau, dan sungai, juga terkena dampaknya. Pencemaran air dapat menurunkan daya tarik wisata, yang pada akhirnya mengurangi jumlah wisatawan dan pendapatan sektor pariwisata. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), daerah-daerah yang mengalami pencemaran air cenderung mengalami penurunan kunjungan wisatawan, yang berimbas pada kerugian ekonomi bagi masyarakat lokal .
Kerugian Ekonomi Akibat Kesehatan yang Menurun
Pencemaran air tanah juga berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Air yang terkontaminasi dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare, kolera, infeksi kulit, hingga penyakit kronis seperti kanker. Biaya pengobatan akibat penyakit yang disebabkan oleh air tercemar menambah beban ekonomi keluarga dan negara.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahunnya jutaan orang di seluruh dunia terkena penyakit yang disebabkan oleh air tercemar . Di Indonesia, beban ekonomi yang diakibatkan oleh penurunan kesehatan akibat pencemaran air sangat besar, mulai dari biaya pengobatan individu hingga hilangnya produktivitas tenaga kerja. Ini membuat pencemaran air tanah menjadi masalah ekonomi yang mendesak untuk segera ditangani.