Mohon tunggu...
Dewi Yunita Anjani
Dewi Yunita Anjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang gemar menulis hal fiksi dan berharap kisah hidupnya seperti dunia fiksi yang di karang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

FERDINAND DE SAUSSURE : MAKNA

27 Juni 2023   05:23 Diperbarui: 27 Juni 2023   06:12 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Btw ada yang tau tidak, siapa Ferdinand De Saussure sebelumnya? Kalo belum tau, siapa dia dan perannya dalam linguistik, aku kasih tau nih!!!.

Ferdinand De Saussure ini merupakan, anak pertama dari 9 bersaudara dalam keluarganya. Ia lahir pada tahun 1837 dengan berkebangsaan Swiss. Ferdinand De Saussure banyak sekali berperan dalam bidang linguistik. Hasil berbagi pemikirannya ini banyak dipengaruhi oleh strukturalisme dan modernisasime. Hingga akhirnya berbagai pemikirannya di bukukan pada tahun 1916 dengan judul 'Course de Linguistique Generale'.

Hasil pemikirannya mengenai strukturalisme ini, terdapat 5 tahapan dalam proses analisisnya yakni, (1) penanda dan petanda; (2) bentuk dan kandungan (isi); (3) langue (bahasa) dan parole (ujaran): (4) synchronic (sinkronik) dan diachronic (diakronik); (5) sintagmatik (sintagmatik) dan associative (paradigmatik).

Tahapan pertama dalam menganalisis strukturalisme yakni penanda dan petanda di analogikan sebagai karya musik. Dalam memahaminya kita harus memahami terlebih dahulu harmoni dan simpani sebagai satu keutuhan karya musik. Hal ini sama dengan tahapan analisis makna dalam tanda baca, kita diharuskan untuk paham secara "sinkronis" sebagai satu kesatuan dalam menganalisis bunyi dan makna.

Ferdinand De Saussure lebih menyukai kajian makna sinkronis daripada diakronis. Ini karena dia melihat bahasa sebagai sistem linguistik dengan perbandingan sejarah. Oleh karena itu, penafsiran tempat teks dan penggantinya digunakan dalam kajian teks.

Pemaknaan mengenai sebuah tanda sering disebutkan oleh Ferdinand De Saussure sebagai pemikiran semiotika struktural. Hal ini dikarenakan kajian mengenai makna tanda sangat mempengaruhi kehidupan sosial dengan menjadikannya sebagai objek kajian. Objek kajian ini dilandaskan oleh beberapa aspek seperti waktu, perubahan, dan sejarah.

Tanda dan penanda adalah konsep dalam semiotika yang mempelajari tanda dan simbol serta penggunaan atau interpretasinya. Konsep ini diprakarsai oleh Ferdinand de Saussure di dalam bukunya 'Linguistic Studies', ia menjelaskan bahwa tanda itu ada tidak hanya berupa gambaran suara, tetapi juga berupa pemahaman. Oleh karena itu, ia membagi tanda menjadi dua bagian, yaitu tanda 'citra ssuar' dan tanda 'pemahaman'.

Menurut Hjelmslev, penanda adalah sesuatu yang materialistis (yang bisa ditebak), sedangkan petanda adalah konsep pemikiran. Tanda adalah lambang bunyi, sedangkan tanda adalah konsep makna tanda. Misalnya, konsep mengatakan sesuatu seperti gambar berikut di sebelah kiri. Tanda atau simbol bunyi suatu benda adalah buku, sedangkan tanda atau makna buku adalah lembaran kertas yang dijilid yang berisi surat atau masih kosong. Suatu tanda hanya dapat dipahami jika hubungan antara dua komponen yang membentuk tanda itu disepakati. Saussure berpendapat bahwa makna suatu tanda bergantung pada hubungannya dengan kata-kata lain dalam sistem itu. Misalnya, untuk memahami kata "pohon" secara terpisah, pertama-tama seseorang harus memahami arti kata "semak" dan bagaimana keduanya berhubungan. Komunitas linguistik dapat terbentuk dari perbedaan tersebut. Tetapi perlu diingat bahwa tanda dan artinya terus berubah, dan beberapa "usang" atau tidak lagi digunakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun