Kompasianival 2015 telah usai. Berbagai juara-juara di berbagai bidang telah dihadirkan untuk menginspirasi pengunjung yang hadir di Gandaria City. Saya yakin itu. Materi-materi yang diberikan oleh mereka, mudah-mudahan bisa menginspirasi banyak orang untuk menjadi ‘juara’, memajukan Indonesia.
Disaat yang sama, ada peluncuran buku (keroyokan) yang berjudul Sehangat Matahari Pagi. Isinya, kenangan dan tanggapan terhadap artikel Pak Tjiptadinata yang sangat inspiratif yang berjumlah ratusan yang ditulis oleh puluhan Kompasianer, bersanding dengan dua buku terbaru lainnya. misalnya, kumpulan cerita tentang sosok ibu yang ditulis oleh pak IZ dan Taufik Uieks yang terkenal dengan buku perjalanannya di masjid-masjid di penjuru dunia.
Hmmm, bertema juara dan buku keroyokan... taraaa! Saya punya usulan baru!
Bintang-bintang tamu yang bermental juara seperti yang saya sebutkan tadi, tentunya pasti yang tahu atau kenal dengan sosok tersebut. Sebut saja Anies Baswedan, Riyani Djangkaru, dan masih banyak lagi. Itupun Cuma beberapa ya. tapi, tahukah kalian, banyak sekali orang-orang bermental juara nan inspiratif yang sering muncul di media massa, karena prestasi mereka, misal atlet olahraga, juara olimpiade sains, sosok inspiratif yang sering muncul di media mainstream, hingga anak Indonesia yang terkenal dengan prestasinya yang cukup langka dan memecahkan rekor dunia!
Alhamdulillah, saya sendiri diberikan kepercayaan untuk memuat tulisan saya di buku tentang Kompasianer inspiratif dan juga berkesempatan bertemu dengan remaja muda yang menginspirasi pula, yang sudah sering berkelana di berbagai stasiun televisi. Selain saya, adakah para Kompasianer yang bertemu orang yang berprestasi, yang sudah dikenal di media massa, hayoooo?
Saya yakiiin sekali! tujuh tahun berdirinya Kompasiana, memang seharusnya banyak Kompasianer yang bertemu dengan salah satu diantara mereka, lewat reportase-reportasenya. Nah, bagaimana kalau kalian yang bertemu sosok yang terkenal inspiratif itu, membukukan reportase tentang sosok tersebut, atau menuliskan artikel kenangan dan opini mereka tentang orang tersebut dengan gaya tulisan dan sudut pandangnya sebagai orang biasa (seperti artikel mereka tentang Pak Tjipta di buku terbarunya), lalu dibukukan? Pasti lebih menginspirasi ketimbang mendengarkan dari inspirator terus lewat begitu saja.
Sebenarnya ide ini sudah lama sekali, tapi biarlah Admin yang akan mencetusnya. Namun, gara-gara buku Sehangat Matahari Pagi ini, saya tergerak untuk menyampaikan usulan itu. Kalau gak, ide inspiratif apalagi yang akan dituangkan jadi buku keroyokan nantinya kan gak tahu.
Okelah, sekali lagi, saya tekankan! Tulisan-tulisan yang akan dimuat nanti, hanya tulisan kenangan inspiratif dari kalian, para Kompasianer yang merasa berkesempatan untuk bertemu sosok inspiratif nan terkenal di media massa, yang dilakukan secara LANGSUNG ketika meliput acara atau wawancara bukan lewat MENONTON TELEVISI...
Nah, dengan usulan saya ini, saya berharap, buku (keroyokan) ini bisa menambah variasi tema buku keroyokan yang ditulis oleh para Kompasianer, jangan buku yang akan diterbitkan terlalu berkutat tentang peringatan hari penting di negeri ini, lah! Saya yakin, ada hal-hal yang perlu dipahami dari para inspirator tersebut kepada pembaca, baik yang telah diketahui, maupun yang belum, supaya bisa diambil hikmahnya dalam menjalani hidup.
Demikianlah, semoga usulan saya ini ditanggapi oleh Admin. Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H