Sumber gambar: news.okezone.com
Kemarin, saya sempat mengobrol dengan salah satu adik kelas saya di sekolah, yang telah lulus SMA. Kami berbicara tentang kelulusan adik-adik kelas saya di SMA dan seputar kuliah di perguruan tinggi negeri.
Puncaknya, saat saya menanyakan salah satu adik kelas yang sempat ikut ekstrakurikuler yang sama dengan saya, yang diterima di salah satu PTN, yang dijabarkan pada percakapan singkat berikut ini:
Saya:“Hei, teman kamu itu diterima di universitas U, 'kan?"
Adik kelas:“Iya, tapi tidak diambil”
Saya:“Kok, tidak diambil?”
Adik kelas:“Waktu dia daftar, dia coba-coba, dan keterima. Pas dia daftar, orang tuanya tidak punya uang”
Saya:“Lho, kan sudah ada beasiswa, kok gak daftar?”
Adik kelas:“Ribet. Teman-temanku gak ada yang daftar. Pas dia mau daftar, pendaftarannya tinggal dua hari lagi mau ditutup. Jadi sama gurunya ditolak”
Saya:“Terus siapa yang biayain kuliah?”
Adik kelas:“Orang tua”