Tentunya bangsa kita masih ingat, lima puluh dua tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1962, negara kita ditunjuk untuk menjadi tuan rumah Asian Games ke-4. Pada masa itu, hanya ada radio, belum ada televisi. Setelah melalui persiapan, hingga pada bulan Agustus 1962, TVRI didirikan untuk menyiarkan acara Asian Games dan melihat bagaimana para atlet berlomba di negara kita sendiri baik secara visual maupun audio. Pada saat itu, sistem TV di Indonesia menggunakan sistem TV Analog.
Pada era 2010-an, Indonesia akan mengikuti negara lainnya yang sudah lebih dulu bermigrasi untuk menggunakan suatu sistem baru, yaitu TV Digital. Saat ini dari era Menkominfo Tifatul Sembiring sampai menteri yang sekarang yaitu Rudiantara, persiapan untuk beralih ke TV Digital yang memiliki kelebihan dibanding Analog terus berlanjut, bahkan ditargetkan akan switch-off pada tahun 2018 mendatang. Migrasi akan dilakukan secara bertahap, karena Indonesia memiliki beberapa pulau-pulau besar yang terbagi menjadi 34 provinsi.
Di sisi lain, Indonesia akan ditunjuk kembali menjadi tuan rumah Asian Games yang kedua kalinya, yaitu pada tahun 2018, tepatnya pada tanggal 18 Agustus. Jakarta, Palembang, dan Bandung akan menjadi kota penyelenggara. Untuk mensukseskan menjadi tuan rumah yang baik bagi seluruh negara di Asia, Pemerintah akan memperbaiki venue, mempercantik kota, hingga memperbaiki lingkungan, agar penyelengaraan Asian Games berjalan lancar. Tidak lupa, para peserta yang dipersiapkan untuk bertanding pada event olehraga se-Asia ini terus berlatih, untuk meraih posisi kontingen Indonesia yang lebih baik, bahkan kalau bisa, menjadi juara umum.
Ini artinya, jika Asian Games 2018 jadi dilaksanakan dan sistem TV di negara kita berganti menjadi Digital, bangsa kita akan mengingatnya seperti pada tahun 1962 lalu. Sistem TV kita akan 'terlahir' kembali pada tahun Asian Games. Kemungkinan, saat upacara pembukaan Asian Games di Jakarta nanti, kita akan menyaksikan dengan format TV yang baru. Semoga persiapan Asian Games dan migrasi ke TV Digital akan berjalan sesuai rencana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H