Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menteri Yohana Buat Aturan Larangan Siswa Membawa HP, Apa Dampaknya?

15 Februari 2016   02:52 Diperbarui: 4 April 2017   18:02 3932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Jika selama ini di sekolah diperbolehkan para siswanya membawa handphone (HP) di sekolah, kini peraturan tersebut kembali tidak akan diberlakukan. Berdasarkan pemberitaan di tempo.co, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, mengakui bakal melarang para siswa-siswi membawa alat telekomunikasi tersebut ke sekolah. Alasannya, dengan adanya HP, para siswa akan mudah mengakses konten pornografi. Alhasil, beliau menyarankan agar menggunakan HP tersebut saat di rumah dan didampingi orangtua masing-masing.

Penerapan larangan yang bertujuan demi masa depan anak bangsa, akan dikoordinasikan dengan Kemendikbud dan pihak terkait, serta akan diterapkan pada sekolah-sekolah, baik PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA. Sudah barang tentu, para siswa-siswi di sekolah akan terkena dampaknya dan itulah resiko, yang harus diterima oleh mereka.

Peraturan Membawa HP, yang Dulu Pernah Diberlakukan

Adakah di sekolah, yang pernah membolehkan membawa HP? Ada, kecuali sekolah yang memberlakukan larangan membawa HP. Saat itu, sebelum membolehkan membawa HP, tentunya pernah diberlakukan larangan membawa HP, terutama HP berkamera. Dan itu pernah saya alami semasa sekolah menengah pertama dan atas, dan saya membawa HP secara sembunyi-sembunyi.

Ketika kami berkumpul di lapangan, dan para guru mengumumkan bahwa sekolah membolehkan kami membawa HP, tentu saja kami menyambut dengan gembira. Para guru beralasan bahwa sekolah kami telah dipasang WiFi, dan ponsel kami tentunya bisa mengakses internet hanya dengan sentuhan jari. Ya, handphone kami rupanya bisa bermanfaat juga, selain SMS dan telpon mengabarkan keluarga, juga bisa berguna untuk mencari informasi, terutama pelajaran di sekolah. Maklum saja, tidak semua siswa di sekolah memiliki laptop!

Dibalik kenyamanan kami dalam membawa HP, terlebih handphone kami kebanyakan sudah dilengkapi fasilitas kamera dan akses internet, perlahan tapi pasti, kami dan adik kelas diam-diam memanfaatkan handphone untuk bersosial media disaat guru tidak masuk ke kelas, foto-foto, dan menyalakan musik. Parahnya, ada yang mengakses konten porno, seperti yang saya dapatkan lewat curhat adik kelas saya, yang pernah saya tuliskan di sini. Jika penggunaannya tidak bijaksana, waah bisa berbahaya bagi perkembangan mental para siswa!

Dampak Negatif Membawa HP ke Sekolah

Nah, dengan pelarangan yang akan diberlakukan pada waktu dekat, tentu adik-adik kelas kami akan kecewa, tidak bisa berkomunikasi, bersosial media, menambah pengetahuan, dan jika digunakan secara tidak tepat dan bijak, berpeluang mengakses konten negatif misalnya pornografi. Tapi, semua pelarangan yang diterapkan oleh sekolah, ada hikmahnya kok! Apa saja dampak negatifnya?

1. Membawa HP di Sekolah, Bisa Menghancurkan Prestasi Anak

Pernahkah, anak Anda dahulu nilainya bagus-bagus pada saat kenaikan kelas, lalu di akhir semester I, nilainya kemudian hancur lebur alias nilai rapornya jelek? Waspadalah! Jangan-jangan anak Anda main HP terus, secara tidak bijaksana! Dan saya pernah mengalaminya, saat saya duduk di kelas VIII SMP.

Menggunakan HP saat belajar di sekolah, dapat mengacaukan fokus belajar. Bayangkan, saat guru menerangkan penjelasan materi pelajaran di kelas, ada SMS atau pemberitahuan dari medsos. Pasti kamu tergoda untuk ingin tahu kabar tersebut dengan membukanya. Akibatnya, ya kamu tidak bisa memahami apa yang pernah diajarkan guru, bukan? Dan sudah barang tentu, berpengaruh pada hasil ulangan harian yang kelak akan dimasukkan dalam perhitungan nilai rapor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun