Ucapan adalah doa. Hal itulah yang membawa ucapan 'perjodohan' dari kedua orang tua Frans Tumbuan dan Rima Melati. Dipertemukan sejak bayi di atas kapal, takdir membawa mereka berdua menjadi pasangan suami istri paling kompak sampai ajal menjemput. Disaat para pasangan artis ini sedang bergejolak dan berujung pada perceraian, pasangan sebaya ini malah menjelma menjadi ikon pasangan artis paling harmonis di Indonesia.
Frans Tumbuan, yang terlahir 19 hari lebih dulu dari istrinya, Rima Melati, kini telah pergi untuk selama-lamanya, karena penyakit diabetes-bukan kanker seperti yang disangka banyak orang. Rima Melati-lah yang setia menjaga suaminya dengan penuh kasih sayang sejak dirawat di rumah sakit, dan beliaulah yang lebih tahu perihal penyakit suaminya.
Menikah sejak tahun 1973, pasangan Frans Tumbuan dan Rima Melati telah dikaruniai 5 orang anak yang kini tumbuh dewasa. Selama mengarungi rumah tangga, mereka tidak pernah mengalami cek-cok seperti yang dialami pasangan artis kebanyakan, malah sebaliknya, akur dan harmonis. Hal itulah yang membuat pasangan selebritis seperti Chelsea Olivia dan Gleen merasa terinspirasi akan kesetiaan pasangan muda tersebut, dan berharap pasangan tersebut menjadi saksi atas pernikahan mereka, meskipun takdir berkata lain.
Hal yang sama juga dialami pasangan Presiden-Ibu Negara, BJ Habibie dan Ainun. Sejak menikah sampai wafatnya istrinya karena kanker ovarium, pasangan tersebut juga menunjukkan kesetiaan mendampingi suaminya ketika di Jerman, sampai kembali ke Indonesia, memimpin jabatan sebagai menteri hingga menjadi presiden. Bahkan kisah cinta mereka telah diabadikan menjadi sebuah film, Habibie dan Ainun. Tidak banyak yang tahu, bahwa Habibie dan Ainun adalah bintang kelas dalam suatu sekolah, dan gurunya sangat berharap, mereka menjadi jodoh yang sejati.
Dari kesetiaan kedua pasangan suami istri dari kalangan artis dan pejabat, saya jadi teringat pada pasangan Kompasianer Tjiptadinata Effendi Dan Roselina. Pada perayaan ulang tahun emas mereka pada 2 Januari tahun ini, mereka tetap kompak dan harmonis meskipun mereka sama-sama memasuki usia lanjut. Ditengah cobaan yang dialami oleh pasangan tersebut selama mengarungi rumah tangga, misalnya kegagalan dalam hidup, istrinya malah mendampingi dan menyemangati suaminya untuk keluar dari permasalahan hidup. Bahkan, Tjiptadinata yang tinggal di Australia ini kini telah menjadi penulis inspiratif dan produktif di Kompasiana, juga telah menerbitkan karya bukunya.
Memang, cinta sejati tidak mengenal batasan umur, suku bangsa, maupun kepercayaan yang mereka anut. Jodoh, rezeki, dan maut setiap insan telah ditentukan oleh Tuhan. Ketika kedua anak manusia ditakdirkan untuk berjodoh, sekeras apapun badai dalam bahtera rumah tangga, kesetiaan adalah kunci utama dalam menyelamatkan hidup bekeluarga. Itulah cinta sejati yang sesungguhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H