Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Inilah Alasannya, Mengapa Vlog Kurang Cocok bagi Si Introvert

28 Mei 2017   08:50 Diperbarui: 28 Mei 2017   10:22 1091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: www.top9rated.com

Zaman sekarang ini, rasa-rasanya tak ada seorang pun yang ngakunya sebagai bagian dari spesies makhluk berbudi di era modern, yang tak kenal dengan peralatan teknologi. Ya, berbagai peralatan yang menggunakan teknologi, dari alat-alat yang sederhana, hingga peralatan yang paling canggih dan kekinian, tentunya sudah menghiasi  kehidupan kita sepanjang waktunya.

Tentunya, kita sudah pernah menyaksikan, karena atas nama kemajuan zaman, perlahan-lahan peralatan yang dulunya setia kita gunakan, kini tinggal kenangan. Misalnya saja, televisi menggeser penggunaan radio, kamera roll film yang berganti dengan kamera digital, sampai surat kabar yang mulai menemui masa senjakalanya.

Di dunia blogging pun demikian. Pada era awal 2000-an, blog-blog yang ada didominasi oleh tulisan, kadang juga ditambahkan dengan foto untuk melengkapi teks dan memperindah tampilan. Kalau sekarang? Menulis di blog kayaknya terasa hambar kalau tidak disertakan dengan video. Lama-kelamaan, banyak orang yang mulai unjuk gigi lewat video yang diunggah, dan tak lagi hanya  bermodalkan kemampuan untuk merangkai kata-kata.

Ya, inilah yang dimaksud dengan Vlog, video blogging atau “nge-blog lewat video”. Sebuah kegiatan yang bertujuan untuk berbagi informasi, cerita, dan pengalaman. Bedanya, kalau blogging yang biasa kita kenal harus disampaikan lewat tertulis, kalau Vlog, lain metodenya. Dalam Vlog, membuat karya yang berbentuk video menjadi hal yang diutamakan diatas penggunaan teks dan gambar. Ya kalau dilihat sih, Vlog ini hampir serupa dengan menonton TV di dunia maya!

Salah satu Vlog yang paling dikenal, ya Vlog yang dibuat oleh Presiden kita Joko Widodo. Di akun Youtube Presiden RI ini, sudah ada Vlog-vlog yang telah beliau buat (silakan kalian klik di sini). Di samping itu, ada banyak Vlogger-vlogger di Indonesia, yang telah mempublikasikan hasil karyanya, yang  tinggal kalian dinikmati di internet, selagi aksesnya lancar dan ada kuotanya, hehe :D

Namun, kehadiran Vlog tentu saja menimbulkan permasalahan bagi kaum minoritas, introvert. Hal ini berkaitan dengan keberadaan Vlog yang akan semakin nge-tren di era kekinian, bahkan bisa menggeser posisi blog yang biasa kita gunakan selama ini, karena berbagai alasan.

“Hmmm, kalau di masa depan nanti blog nggak ada, berarti kami—para innies—tidak bisa bebas untuk bisa bereskpresi, menjadi diri sendiri. Kami rasa, blog adalah media ternyaman untuk bisa berkomunikasi”

Sebenarnya, seorang introvert bisa saja tampil di hadapan publik, asalkan bisa mengatur hidup sesuai temperamennya. Akan tetapi, memilih cara ternyaman untuk bisa berativitas sesuai jati dirinya, itulah yang paling baik. Nah, berbekal analisa dariku dari berbagai sumber, inilah alasannya mengapa Vlog kurang cocok untuk si innies:

  • Butuh Komunikasi yang Baik dan Vlogger Harus Tampil di Dalamnya

Dalam nge-vlog, si vlogger wajib tampil di videonya, apalagi harus ditunjang oleh keterampilan berkomunikasi yang baik, tentu saja dengan berbicara. Hal ini dilakukan agar para audiens bisa memahami apa yang disampaikan oleh si vlogger. Kalau video ini viral, berarti sang penyampainya bakalan terkenal, dan menjadi pusat perhatian dari penggemarnya, bukan?

Namun, bagi si innies, menjadi pusat perhatian adalah hal yang dibenci. Alasannya, hal ini bisa menguras energi mentalnya. Sedangkan dengan berbicara, sebenarnya mereka bisa melakukannya, akan tetapi mereka lebih suka melakukannya di balik layar dengan cara berbeda, salah satunya, ya MENULIS!

  • Sistem Saraf Si innies Cenderung Lambat, Tidak Cocok untuk Diaplikasikan pada Vlog

Dalam buku The Introvert Advantage, sistem saraf antara si introvert dan ekstrovert sudah jelas bedanya. Jika neurotransmitter pada introvert harus melalui jalur saraf yang panjang, pada si ekstrovert, sebaliknya, yaitu melalui jalur saraf yang cenderung lebih pendek.

Jika dibandingkan dengan pembuatan Vlog, dalam videonya sendiri pada umumnya durasinya singkat, ya mungkin karena petimbangan kepraktisan, dan waktu yang diperlukan para pemirsanya. Kalau durasinya panjang, siapa yang mau nonton?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun