Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Tuan Rumah ASEAN Para Games 2021(2), Kenapa Harus Jakarta?

19 November 2021   07:40 Diperbarui: 20 November 2021   09:34 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rencana Indonesia buat mengambil alih tuan rumah ASEAN Para Games 2021/2022 dari Vietnam mirip-mirip kayak drama penentuan host Asian (Para) Games 2018. Deja vu.

Dan kalaupun Indonesia kembali dipercaya jadi tuan rumah pada 2022 mendatang setelah dibatalkan gegara kasus COVID-19 di negeri Paman Ho itu, apakah bisa terwujud mengingat sanksi WADA yang masih berlaku di negeri ini?

Ah, semoga ASEAN Para Sports Federation lupa dengan hal itu, atau enggak, LADI dan KOI bisa mempercepat pencabutan sanksi World Anti-Doping Agency (WADA) supaya tahun 2022 bisa berlaga dan jadi tuan rumah dengan tenang.

Hmmm, soal lokasi pertandingan, pikiran NPC pasti tak jauh-jauh dari Solo, dan ingin diadakan di Kota Bengawan, bahkan pas ditunjuk jadi tuan rumah Asian Para Games 2018 pada 2014 lalu, sempat berharap diadakan di kota tersebut. Yah, masa' kota itu lagi?

Alih-alih kota keraton, lebih baik ASEAN Para Games 2021/2022 diadakan di ibu kota negara, Jakarta. Meskipun kedua kota itu sama-sama berpengalaman menyelenggarakan ajang difabel tingkat internasional,  menurutku, alasan-alasan yang kujelaskan pasti jauh lebih menguntungkan!

  • Banyak Venue yang Sudah Siap Pakai, Berstandar Internasional Lagi!

Tiga tahun yang lalu, Indonesia pernah menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Para Games. Tentu banyak venue-venue yang berstandar internasional, plus udah ramah dengan penyandang disabilitas. Udah direnovasi dengan dana gila-gilaan, kalau gak dipakai, ya sayang.

Bukankah venue-venue eks Asian Games dan Para Games harus dimanfaatkan dengan sering-sering menyelenggarakan ajang internasional?

Nah, ASEAN Para Games 2021(2) adalah salah satunya, kan bisa memanfaatkan venue-venue yang sudah ada, yang jauh lebih siap secara standar. Seperti Kompleks GBK, Velodrome Rawamangun, GOR-GOR di Jakarta, bahkan lapangan tenis Klub Kelapa Gading yang ramp-nya telah dipermanenkan.

Karena masih kurang dari lima tahun, tak perlu renovasi lah, hanya sebatas melengkapi fasilitas tambahan agar lebih ramah difabel, termasuk venue menembak yang hanya ditambah ramp sementara. Kan lebih baik secara pembiayaan karena bisa dihemat, mengingat harus membagi dana untuk kegiatan atlet-atlet yang sangat padat menuju Olimpiade dan Paralimpiade 2024.

Bayangin kalau tuan rumah tetap di Solo. Berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk renovasi venue ini dan itu, mengingat venue-venue ini sudah tak layak digunakan pada ajang internasional? Belum lagi penyelenggaraannya, bakal membengkak!

Tapi, kan sebagian pelatnas olahraga reguler masih berlatih di venue-venue di Jakarta. Bagaimana, dong?

Kan bisa dipindah ke tempat lain. Kebetulan, Papua selesai menyelenggarakan PON beberapa bulan yang lalu. Ya, bisa berlatih di sana untuk sementara sampai ASEAN Para Games 2021 yang berlangsung tahun 2022 selesai.

  • Wisma Atlet, Jangan Ditanya Kesiapannya!

Selain venue-venue, Wisma Atlet juga sejatinya sudah siap dan lengkap. Ada fasilitas khusus disabilitas pada tower 3 sampai 7 di blok D-10, dengan lift yang lebar, kamar yang luas, dan ramp buat pengguna kursi roda. Belum lagi guide block warna kuning buat pengguna tunanetra.

Kalau sudah seperti itu, buat apa cari tempat yang lain terus direnovasi dengan penambahan fasilitas difabel? Membuang-buang uang!

Tapi, ya lagi-lagi. Saat ini Wisma Atlet sedang dipakai sebagai rumah sakit darurat buat pasien COVID-19. Namun, itu bukanlah alasan buat tidak menyelenggarakan, toh ajang ini bawa nama baik negara!

Terus, bagaimana?

Penyelenggara dengan pihak terkait harus berunding, bagaimana caranya memindahkan sebagian fasilitas rumah sakit ke di tower C-2 karena beberapa tower akan dipakai sebagai wisma atlet, yah setelah memperhitungkan kebutuhannya.

Lalu, lingkungan rumah sakit darurat dan wisma atlet ASEAN Para Games 2021/2022 harus dipisah pakai pagar, atau apalah, biar atlet disabilitas tetap terlindungi. Sementara itu, pasien repatriasi (yang baru kembali dari luar kota atau luar negeri) bisa ditempatkan sementara di Wisma Haji atau hotel di Jakarta. Selesai.

  • Akses Penerbangan yang Luas di Berbagai Negara

Yang membuatku yakin kenapa ASEAN Para Games 2021/2022 harus diselenggarakan di Jakarta, karena kota tersebut memiliki akses penerbangan yang luas ke negara lain.

Iyalah, Jakarta kan pintu gerbang utama di negeri tercinta ini, selain Bali, dan kalaupun beberapa negara harus transit di Bangkok atau Singapura, ujung-ujungnya ada tujuan ke Jakarta. Itu nilai plusnya. Ketimbang di Solo, negara lain harus transit sekali-dua kali.

Ditambah lagi, jarak antara bandara internasional Soekarno-Hatta dan wisma atlet masih terbilang dekat. Bikin atlet difabel tambah nyaman.

Nah, kalau begitu, mengapa Pemerintah harus ragu menyelenggarakan ASEAN Para Games 2021? 

Lagipula, secara fakta, Jakarta justru belum pernah jadi tuan rumah pada ajang tersebut. Beda dengan SEA Games, di mana Ibu Kota sudah menjadi host sebanyak empat kali.

Uang terbatas bukanlah masalah, asalkan venue-venue nya sudah siap digunakan. Yuk, segera ambil alih dan jadilah juara di rumah sendiri!

Demikianlah penjelasannya, salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun