Bagiku, buang-buang makanan adalah sebuah pantangan. Pokoknya anti dengan yang satu ini.
Iya, hal yang harus belari sejauh-jauhnya dalam jalan hidup. Rasanya, risih aja kalau melihat buah kelewat matang sampai lembek, lauk yang tersisa, bahkan gorengan yang sudah lama dan tidak renyah lagi. Kalau itu benar-benar kebuang, sama saja bikin nambah beban bagi Bumi kita, kan?
Selain itu, diriku harus belajar bersyukur dengan apa yang ada. Bayangan yang tergambar di kepalaku tentang penduduk Afrika yang kelaparan, dan menonton acara amal yang keluarganya sampai makan nasi saja, tanpa lauk enak, tentu menyuntikkan semangatku untuk menghabiskan makanan yang ada, sampai kosong tak bersisa!
Hmmm, kalau memang makanan itu masih ada, sedangkan masa kesegarannya telah lewat, tentu akan dituntut untuk menyalakan kreativitas dan inspirasi dalam otak kita, supaya pangan di rumah tetap bermanfaat.
Ingat lho, badai pandemi yang tak berhenti-berhenti, membuat kita bersusah hati dan memporak-porandakan ekonomi? Pendapatan yang diperoleh di masa lalu, jauh lebih baik ketimbang hari ini.
Akan tetapi, semua ini ada hikmah yang tersembunyi. Prahara makhluk yang tak kasat mata ini, membuka mata dan telinga batin untuk lebih menghargai. Alam, hewan, dan tumbuhan yang hidup di bumi ini, termasuk mereka yang telah dikorbankan jadi makanan di piring saji?
Nah, biar makanan tak berubah menjadi sampah, beginilah caraku agar menjadi berkah!
1. MEMANASKAN MAKANAN
Bagaimana kalau berjumpa dengan makanan sisa? Ya dipanaskan lah. Pakai wajan, kukusan, sampai oven dan microwave juga boleh.