Yah, lagi-lagi diriku kembali bahas soal uang.
Kali ini, tentang  uang logam yang biasa kalian pegang, bukan?
Walaupun kecil dan receh, peranannya besar lho bagi kesehatan rupiah itu sendiri; menjaga dan mengendalikan dari pengaruh buruknya inflasi. Coba kalau uang koin tak ada, waaah mata uang kita berubah menjadi liar alias harganya tak terkendali!
Sebagai bekal hidup, uang haruslah dicari dengan berbagai cara, asal tak menyimpang dari jalan yang baik. Tak heran, jika setiap hari memegang uang tak bisa lepas dari keseharian. Namun, gimana yang tunanetra, ya?
Beruntung, Bank Indonesia menyadari hal itu dan langsung menyertakan kode tunanetra pada uang. Dari emisi sebelumnya yang menggunakan lingkaran, segitiga dan kotak, sekarang disempurnakan menjadi lebih mudah dengan sepasang garis. Semakin kecil nominalnya, semakin besar jumlah pasangan garis yang digunakan.
Tapi, ini kan uang kertas. Gimana dengan uang logam? Kan gak tahu menandainya gimana?
Oke, baiklah.
Waktu itu, saya sempat nonton vlog tentang membandingkan uang Yen Jepang dengan uang Rupiah. Di situ, dia membahas tak hanya uang kertas, uang koin juga ikut serta.
Yang menariknya lagi, katanya sih, uang koin Yen itu memang mudah dibedakan sama orang tunanetra, makanya setiap pecahan dibedakan dari desainnya, hingga beratnya.