Sebaliknya, kalau kalian bukannya tidur malam, eh malah menikmatinya malah bergadang dan menghibur diri dengan dunia maya. Justru kesenangan itulah yang malah jadi dosa untuk kesehatan kita sendiri.
"Hukuman" yang dirasakan itu, sebagaimana yang dibuktikan dalam penelitian, kewaspadaan dan konsentrasi pada otak menurun. Mau berpikir jernih jadi susah dan malah bingung sendiri. Udah gitu, walaupun hanya berpikir idenya saja terasa berat, seolah-olah, otak merasa haknya tidak terpenuhi saat tidur malam.
Intinya, kalau kalian menyia-nyiakan berkah malam buat tidur, bisa-bisa rencana untuk berkarya lewat tulisan, bisa GAGAL!
Tapi, apa bisa, kita rela mengorbankan waktu ketika langit sedang gelap, demi tidur semalaman?
Jawabannya, BISA!
Apalagi, kalian pengen juga kan, belajar materi atau mencari ide untuk menulis nantinya?
Cobalah, kalian buka buku kesukaan kalian, lalu bacalah sebelum tidur. Pasti bakal ada manfaatnya deh.
Selain bisa menambah pengetahuan, melahirkan ide cermerlang untuk menggoreskan tulisan terbarunya, ada lagi manfaat lainnya: bisa menolong kalian untuk menemukan jalan tidur yang lebih nyenyak.
Apa buktinya? Ya, penelitian dari University of Sussex, yang menemukan bahwa membaca buku dapat menurunkan tingkat stres hingga 68 persen. Asal tahu saja, kondisi stres bisa mengantarkan kalian pada insomia, alias susah tidur!
Jadi, memang benar, kalau membaca buku favorit (dalam bentuk cetak, bukan e-book), adalah cara terbaik untuk mengantarkan pada nikmatnya tidur malam. Terlebih kalau kalian selaku penulis bisa melakukannya di sela-sela kesibukan dan rutinitas yang lain.
Pokoknya, waktu yang punya limit bisa dimaksimalkan untuk satu hal yang bermanfaat, yang hasilnya, berbuah keuntungan lebih. Iya kan?
Kalau begitu, masihkah kalian betah mengarungi dunia maya malam-malam begini? Jangan lupa tidur ya....
Hmmm, buat ingatin diri sendiri, juga!
Demikian penjelasannya, salam Kompasiana!