Rupanya, ada juga yang mempermasalahkan sesuatu yang harusnya, jadi prerogratif semesta.
Ya, apalagi kalau soal hasil menulis itu! Kalau di Kompasiana, ya label Pilihan, Artikel Utama, atau Featured kalau lagi beruntung. Ada pula yang tidak dapat label sama sekali.
Siang itu, saya ikutan nimbrung ke artikel yang ditulis Ozy Alandika. Dalam tulisannya, dia membahas pelabelan yang membuatnya gelisah akhir-akhir ini. Menulisnya jadi gak bebas gitu.
Selesai memberikan komentar, kok tiba-tiba ingin membaca lagi bagian yang pernah kubaca dalam Happiness Inside yang ditulis Gobind Vashdev. Namun, kali ini lewat e-book, habisnya buku fisik yang kubeli beberapa tahun yang lalu hilang entah kemana.
Bagi penulis pemula, it's okay. Saya pun waktu awal-awal masuk ke sekolah Kompasiana pernah merasakan hal demikian. Gak dapat label sama sekali, sudah kudapatkan bertubi-tubi. Bahkan, sampai hopeless karenanya. Patah semangat!
Tapi, apakah diriku menyerah begitu aja? Enggak. Dipikiranku hanya satu; berikan yang terbaik! Diriku mulai berpikir kreatif dalam menemukan ide, dan syukurlah, berkat bergabung di KIR waktu SMA dulu, terasa memudahkan dalam menemukan gagasan!
Hmmm, fase-fase ngarep HL dulu sih wajar di tahun-tahun awal mengarungi pena bersama K. Namun, setelah itu?
Kurasa, pencerahan yang disampaikan Mas Gobind itu menyadarkanku dan harusnya, naik level!
Yakni, tentang melepaskan!
Lha, kok gitu? Hanya itulah yang bisa didapatkan kalau ingin bahagia. Termasuk, ya menulis ini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!