Harusnya sih, Perpustakaan Nasional RI yang telah menginjak empat dasawarsa dirayakan hari ini.Â
Tapi, apa daya, sudah hari Ahad, ada pandemi Covid-19 pula. Ah, sudahlah.
Okelah, mari rayakan #dirumahaja!
Toh, 22 tahun kemudian, tepat di hari berdirinya Perpusnas, dicetuslah Hari Buku Nasional. Jadi terima kasihlah pada Mendikbud kala itu, Abdul Malik Fadjar yang menyelamatkan kami untuk tetap merayakan literasi meskipun keadaan tak mengizinkan kami bertandang ke perpustakaan (lagi).
Oh ya, ngomong-ngomong. Kalian ini suka baca buku di bidang dan genre apa?
Kalau diriku sih, cenderung ke self help, pengembangan diri, dan psikologi. Bahkan, sebagian besar dari koleksi buku-buku di kamar pribadiku kebanyakan dari tiga bidang di atas. Nah, pemilihan bidang atau genre itu, pasti ada alasan kuat di balik itu semua.
Yah, sudahlah, mau tak mau, kalau ada problem diri, harus mengatasinya dengan membaca buku-buku psikologi.
Pencarian "Jati Diri" Lewat Buku Semasa Sekolah   Â
Karena perpustakaan waktu SMP kebanyakan berisi ensiklopedi, buku pengetahuan, dan pelajaran, saya bacanya buku itu. Sampai akhirnya waktu duduk di kelas IX SMP, di pelajaran PKN ada pelajaran Prestasi Diri. Inilah awal mulanya diriku tertarik yang namanya pengembangan diri!
Lalu, ketertarikan itu berlanjut pada masa SMA. Sayangnya, yang kutemui, ya sama saja, kebanyakan yang ada itu buku-buku pelajaran! Tapi, untungnya ada satu buku yang berhasil memikat hati untuk membacanya. Judulnya, Tunjukkan Dirimu!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!