Ahh, akhirnya paketan datang juga....
Nah, apakah kedatangan kurir ke rumahku saban kemarin memang dadakan? Sebenarnya tidak, karena lima hari yang lalu saya memesan kacang kenari, salah satu barang incaranku. Tentunya, selain untuk camilan, juga bisa dimanfaatkan untuk membuat kue!
Oh ya, soal bikin kue, jadi teringat sama coretan Majalah Sedap yang terbit setahun yang lalu, yang pernah saya baca lewat Gramedia Digital. Di sana, Pemimpin Redaksinya, Intan Y Septiani, melontarkan pertanyaan pada pembaca setianya, apa yang dilakukan kala emosi negatif melanda hatinya.
Lalu, beliau memberikan solusinya, yakni jalan-jalan, berkebun, membaca buku, mendengarkan musik, belanja alat-alat masak dan produk kecantikan, sampai mencoba resep sekaligus membuat kue yang sedang ngetren! Waah, pokoknya banyak pilihannya!
Hmmm, kalau diriku sih, pilih membuat kue untuk orang tersayang. Suka kue tapi beli terus rasanya gimana gitu. Lebih afdol lagi kalau bikin sendiri, biar makin terpuaskan, meskipun Mama kurang setuju sama hobiku.
Karena.... ya bikin peralatan kotor inilah itulah. Namanya aja risiko masak, beginilah adanya.
Memang dulu suka membuat kue, tapi nggak sesering sekarang. Karena kebanyakan harus pakai mixer dan oven yang membuatku ragu karena tidak memilikinya. Paling, membuat gingerbread cookies yang kulakoni pas musim hujan.
Sekarang? Bikin kue malah jadi candu. Masih banyak kue yang belum saya coba. Bermimpi ingin buat fruit cake, malah diriku berencana untuk bikin onbijtkoek khas negeri penjajah. Ah, kelezatan kue emang ngageni.
Tapi, membuat kue memang butuh biaya, 'kan? Apalagi kalau ingin kuenya enak, tentu butuh ongkos selangit untuk bisa mencapainya!
Dan saya ini orangnya hitung-hitungan (bukan berarti pandai bermatematika, ups!), suka mikir biar anggaran nggak jebol. Jurus jitunya, buat daftar bahan dengan harganya. Sebisa mungkin, cari yang harganya murah. Semakin rendah harganya, uang yang dikorbankan tak terlalu banyak.