Tidak ada sutradara yang sanggup menggarap film dalam waktu semalaman.Â
Begitu pun dengan penulis, mustahil menciptakan tulisan terbaik dalam waktu seharian.
Benar 'kan? Hihihi. Memang begitu kenyataannya.
Membuat karya berkualitas tentu membutuhkan proses panjang. Seperti membuat sinetron misalnya, yang harus dilakukan adalah menentukan temanya, mengalisis karakter, dan menulis plot scene. Kemudian, sekenario pun dibahas. Terus, yang paling penting dalam membuat cerita, tentu saja membutuhkan RISET!
Jika salah satunya diabaikan, tentu nilai mutu sinetron bakal jatuh. Makanya, jangan heran kalau sinetron-sinetron sekarang semakin tidak nyaman dilihat. Karena apa? Mengejar rating, dan ujung-ujungnya produksi sinetron dilakukan secara kejar tayang.
Terlebih lagi kalau ada teknologi perfilman, yang membuat sutradara dan kawan-kawannya merasa terlena. Maunya dengan bantuan peralatan syuting yang semakin canggih, harapannya pembuatan sinetron bisa cepat selesai, sehingga bisa disetor di stasiun tipi. Hehe.
Di dunia menulis pun juga demikian. Kalau mau tulisan yang dihasilkan berkualitas, sebaiknya jangan one day one article lah! Kecuali kalau menulis puisi, dan penulisnya kaya pengalaman bertahun-tahun atau rajin berwara-wiri ke mana-mana, silakan saja menulis setiap hari, sepanjang tahun.
Faktanya, satu tulisan bermutu, tidak mungkin tercipta dalam waktu sekejap. Harus dilalui prosesnya dengan riset dan membaca, merasakan pengalaman, mengobrol dengan orang lain, sampai plesiran ke penjuru Nusantara dan mancanegara.
Apalagi kalau pada perlombaan menulis di mana menulis kejar tayang lebih sering terjadi. Buktinya, banyak yang tulisannya diunggah di hari terakhir sampai detik-detik di mana batas waktu akan berhenti di jam 12 malam, ya kayak Cinderella gitu. Sayangnya, banyak tulisan-tulisan tersebut yang tak sebaik tulisan para pemenang, justru tak lebih dari sekadar tulisan recehan!
Jadi, nggak perlulah kalau menulis sampai kejar tenggat untuk bisa tayang di hari itu! Karena, itu tak bisa diingkari, penulis itu punya kesibukan sendiri-sendiri. Tapi, yang terpenting, bagaimana caranya agar penulis bisa menyempatkan untuk jalan-jalan, menulis dan membaca, itu aja!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!