Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nama Indonesia Diganti? Ah, Kurasa Nggak Deh!

29 Oktober 2019   20:05 Diperbarui: 29 Oktober 2019   20:53 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Tribun Jambi

Kami putra dan putri INDONESIA, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air INDONESIA
Kami putra dan putri INDONESIA, mengaku berbangsa satu, bangsa INDONESIA
Kami putra dan putri INDONESIA, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa INDONESIA

Inilah isi dari Sumpah Pemuda yang diikrarkan pemuda-pemudi dari tanah Hindia Belanda, 91 tahun yang lalu, yang secara nasional diperingati kemarin. Tapi, saya nggak membahas tentang pemuda atau bahasa persatuan yang sudah ramai dibahas sama kebanyakan orang, yaaa!

Bahkan, pasti pada heran, kenapa nama "Indonesia" ditulis huruf besar semua? Apa nggak ditulis huruf kapitalnya hanya di huruf pertama?

Izinkan saya bercerita sedikit.

Dulu, pas zaman sekolah, diriku benar-benar tidak tahu nama "Indonesia" dapatnya dari mana. Diajarkan oleh guru sejarah kurasa nggak pernah. Yang saya dapatkan itu masa prasejarah, masa Hindu-Buddha, masa Islam, masa Kolonial, Kemerdekaan, masa pasca Kemerdekaan, ya itu yang saya tahu.

Akan tetapi, waktu nama Indonesia disebut saat pertandingan bulu tangkis, rasa nasionalismeku mulai terbangun, dan puncaknya pas jadi tuan rumah Asian Games setahun yang lalu, di mana upacara pembukaan benar-benar menampilkan Indonesia yang seutuhnya!

Hmmm, tunggu dulu!

Gara-gara itu diriku merasa tertarik dengan nama itu. Dengan rasa penasaran yang sangat, saya meluncur satu demi satu laman yang kukunjungi untuk mengetahui asal muasal nama negeriku, daaan akhirnya aku paham deh!

Tapi, setelah itu keraguanku muncul, "pantaskah "Indonesia" digunakan oleh nama negara sampai dunia ini berakhir?"  Ya tahu sendiri kan, tahun ini ada kejadian yang panas-panasnya. Bentrok Pilpres 2019, kerusuhan di Papua, dan sebagainya. Katanya ini sinyal akan kehancuran negara ini semakin dekat. Oh noooooo!

Lalu saya baca tanggapan warganet dan seorang ahli metafisika bahwa sudah saatnya nama Indonesia harus diganti. Katanya sih Indonesia lagi sakit-sakitan, nilai namanya "jelek" dan pemberian penjajah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun