Hayoo, siapa di antara kalian yang antusias kalau membahas kenangan?
Setiap orang, pasti punya kenangan tersendiri, bukan? Begitu juga denganku, baper rasanya kalau berbicara tentang kenangan. Â Ya, hidupku memang tak bisa lepas dari kenangan, bahkan saya adalah salah satu orang yang begitu mencintai kenangan yang berkesan dalam hidup.
Namun, di balik itu semua, yang harus dicamkan, memang kita tak bisa menghindar dari perkembangan teknologi, yang telah mengubah segalanya. Saya masih ingat, saat diriku masih kecil, handphone ayah hanya sebuah perangkat sederhana yang hanya bisa SMS dan telepon dan bermain permainan sederhana.Â
Lama-kelamaan, beranjak remaja, kamera dan handphone pun telah bergabung jadi satu. Serta, fitur-fitur lainnya ditambahkan untuk menunjang fungsi dari handphone itu sendiri, termasuk mengabadikan kenangan.
Terlebih lagi kalau handphone sekarang ini telah bertransformasi jadi smartphone dengan berbagai sistem operasinya. Karena itu, kalau mau mengabadikan kenangan, cukup dengan smartphone dengan resolusi kamera tinggi, foto bagus pun akhirnya bisa didapatkan!
Nah, seperti itulah yang kami lakukan semasa bersekolah. Tak hanya mengabadikan kenangan-kenangan di sekolah dan rumah teman, kami pun juga sering berfoto kala kami berwisata di  Bandar Lampung, juga di Yogyakarta dan sekitarnya.
Begitu pun dengan diriku yang berkunjung ke Jakarta, serta pulang kampung ke Palembang, kota kelahiranku. Hasilnya, sudah banyak foto-foto yang kami ambil, dan pada akhirnya bermuara alias tersimpan dalam laptopku.
Sayangnya, pertengahan tahun 2016 lalu, laptop pertama saya akhirnya rusak dan kecil harapannya untuk bisa diperbaiki lagi. Karena itulah, saya memutuskan untuk menyimpan hardisk laptop lama karena ada kenangan dan data-data penting yang rencananya bisa dipindah lagi setelah Lebaran tahun 2017 lalu.
Namun, di saat yang sama, keluarga besarku dari Palembang hendak berkumpul di rumah kami, dan sialnya, karena keteledoranku, akhirnya hardisk lamaku hilang entah kemana.
Duuuh, kalau hal ini terjadi, musnahlah kenangan dan data-dataku!
Sakitkah? Kalau kalian tahu betapa mahalnya kenangan itu, pasti akan merasakan pedihnya kehilangan kenangan-kenangan itu. Ya, saya yang dulu cuek dengan kehilangan hardisk lamaku, akhirnya saya menyadarinya.Â