Tulisan, Pelabuhan Inspirasi yang Terbaik!
"Bagiku, tak ada tempat terbaik untuk melabuhkan seluruh isi hati dan pikiranku, selain pada tulisan. Dari situlah, pengalaman, pengetahuan, dan gagasan bermuara. Seperti lautan, yang merupakan tempat pemberhentian terakhir, namun merupakan sumber paling utama. Apa pun yang ada di dalamnya dimanfaatkan oleh manusia, begitu pun dengan tulisan. Tulisan-tulisan itulah yang pada akhirnya bisa dipetik bagi orang yang memanfaatkan ilmunya."
Tuh 'kan, apa yang saya ungkapkan barusan tentang menulis itu? Tak ada pelabuhan terbaik bagi pikiran-pikiran yang berkelebat selain pada tulisan. Memang bisa sih, gagasan-gagasan yang berseliweran bisa disampaikan lewat lisan, tapi setelah itu cepat menguap dan lenyap bersama waktu. Sedikit sekali yang bisa membekas di ingatan.
 Nah, walaupun pada zaman sekarang ini ungkapan lisan bisa diawetkan dengan berbagai cara dan media yang digunakannya (lewat rekaman dan video, misal), tapi kalau tulisan, cara inilah yang telah dilakukannya terlebih dahulu. Bayangkan, kalau kitab-kitab sejarah dan keagamaan yang ditulis oleh para penulis terdahulu yang siap dinikmati pada era kekinian ini, apakah mungkin pada zaman itu ada perekam suara dan video? Tentu tidak!
Karenanya, Â pada saat itu mereka bisa menulis, maka hanya pada tulisannya, mereka bisa mengabadikan ilmu yang mereka dapatkan, sekaligus meninggalkannya untuk dipelajari oleh generasi yang datang kemudian. Sehingga, cahaya inspirasi tetap ada, meskipun yang membawanya telah pergi untuk selamanya.
Ya, seperti lautan tempat air ini berlabuh. Banyak orang yang bertandang ke sana untuk berekreasi, mengamati panorama, serta menikmati ikan-ikan yang dipancing, dan yang pasti, sungguh bermanfaat! Tulisan pun juga sama, terlebih jika tulisan-tulisan yang dikumpulkan menjadi buku dan buku-buku disatukan di perpustakaan. Duuh, pastinya, banyak sekali orang yang datang, untuk memetik inspirasi dan gagasan yang mencerahan.
Pada akhirnya, kita pun mendapatkan kenangan-kenangan yang amat berharga setelah mengembara lewat lingkungan sekitar, juga tulisan. Dan, rasa-rasanya, tidaklah lengkap, bahkan terasa lebih hidup, jika kita mengalirkan apa yang dirasakan, terus berhenti di pelabuhan terbaik; tulisan!
Jadi, masihkah kalian ragu akan keutamaannya? Yuk, kita menulis!
Demikian penjelasannya, salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H