Terus, apa lagi ya? Beberapa halte Trans Musi sudah mulai dipercantik, dengan ornamen-ornamen khas Asian Games tentunya. Â Ditambah lagi dengan "baliho-baliho kecil" yang juga bercorak Asian Games di berbagai kantor-kantor. Waah, jadi bukti nyata nih, Palembang benar-benar jadi kota penyelenggara, meskipun pusat kegiatannya berada di Seberang Ulu, tepatnya di Jakabaring.
Daaan, kabar baiknya, countdown Asian Games sekarang tak hanya ada di Jakabaring Sport City, lho! Saya juga menemukannya di halaman depan salah satu mal, dan lagi-lagi jadi pengingat bahwa tanggal 18-8-18 akan terjadi peristiwa bersejarah, pertama kalinya Asian Games akan digelar di dua kota! Semoga "demam" Asian Games tetap memanas terus awet sampai upacara pembukaan tiba.
Di tengah "suasana" kota Palembang itu, ternyata masih menyisakan kekurangan yang harus ditambal lewat kritik dan saran. Lalu, di bagian yang mana yang harus dibenah?
Tepatnya, bendera-bendera negara peserta Asian Games. Sepanjang yang saya temui, sedikit sekali gedung yang benar-benar memasang bendera-bendera negara, seperti gedung kantor Gubernur Sumatera Selatan dan kantor Walikota Palembang. Yang lain? Masih kosoooong!
Hmmm, saya jadi teringat, waktu Palembang jadi tuan rumah SEA Games 2011. Di mana-mana, di (tengah) jalan-jalan, depan kantor-kantor, terpasang bendera-bendera negara ASEAN. Harusnya di perhelatan lebih tinggi macam Asian Games, tampilan Kota Palembang harus lebih baik dan cantik lagi. Pasanglah bendera-benderanya, biar atmosfer Asian Games-nya, terasa banget!
Harapanku, biar kebersihan kota Palembang bisa dijaga, terus mengingat Sumsel itu zero konflik, bukan berarti terlena dengan keadaan yang ada. Terus pertahankan biar bisa jadi contoh untuk negara-negara Asia lainnya. Malu dong kalau ada Asian Games yang kaya keragaman malah tuan rumahnya yang nggak bisa menjaga kebhinekaan?