Walaupun begitu, kedatangan bangsa asing tentu saja memberi keuntungan tersendiri. Blessing in disguise. Yaitu, bertukar ilmu, pengalaman, keyakinan, sampai menambah keragaman dalam berbagai bidang, salah satunya kuliner. Bahkan, istilah-istilah asing yang digunakan dan diserap, malah bisa memperkaya bahasa kita, dan memberi ciri khas yang tak dijumpai dalam bahasa lain.
Oh ya, kembali lagi soal "pembauran" itu. Interaksi antara bangsa asing dan penduduk lokal, tak jarang bisa berujung pada jenjang pernikahan, dan menghasilkan keturunan. Yaa, namanya jodoh, nggak peduli bagaimana asal-usul dan statusnya, 'kan?
Karena itulah, jangan heran jika banyak orang Indonesia  yang hakikatnya merupakan campuran dari dua atau lebih suku, atau bisa juga merupakan "gabungan" dari suku dan bangsa lain! Malahan, dari gabungan beberapa suku bangsa yang berkumpul di suatu daerah, bisa tercipta suku bangsa baru, misalnya saja, suku Betawi.
Kadang-kadang, kalau orang berdarah campuran tersebut lahir di suatu daerah karena faktor-faktor tertentu, maka mereka sangka, orang yang bersuku daerah tersebut, padahal leluhurnya, bisa jadi di daerah lain, benar bukan?
Ya, begitulah, diriku lahir di kota Pempek, disangkanya orang Palembang. Padahal, itu 'kan hanya semata warga secara teritorial, sedangkan menurut silsikah dan geneologis, gara-gara orangtuaku menikah, jadilah aku "anak blasteran"!
Keragaman, sebagai Ciri Khas dari Negara Indonesia
Namun, di antara negara-negara tersebut, tentu ada negeri yang menonjolkan keunikan tersendiri. Seperti manusia, negara pun punya karakter yang berbeda-beda. Lain sifat, lain pula perlakuannya.
Ya, keunikan sifat itulah yang terdapat dalam negara kita, Indonesia. Memiliki ribuan pulau yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, sudah jelas akan menemui keragaman di sini. Tentunya, tidak cuma keragaman bentang alam yang akan disajikan negeri tercinta ini.
Coba kalian lihat! Dalam satu pulau saja sudah ada puluhan etnis yang muncul, apalagi di pulau lainnya? Makanya, ada beratus-ratus suku bangsa di Indonesia yang tumbuh dan berkembang dengan ciri khasnya, dan enam agama yang diyakini, yang sudah jelas tak bisa disamakan.
Itulah kenapa, dengan keragaman dan perbedaan yang telah terbentuk di negeri ini selama beribu-ribuan tahun, akan menempa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang saling menghargai. Karena sudah terbiasa hidup beragam di negeri ini, saat menginjak "tanah asing" pun, kemungkinan besar tak akan menemui kesulitan berarti, karena hanya satu hal: "Perbedaan? O, sudah biasa!"