Walaupun zaman sekarang sudah berkembang yang namanya media sosial dan blog, bukan berarti menulis di buku harian, ditinggalkan. Pasti ada manfaatnya. Yaitu, lebih terjaga rahasia-rahasia dan hal-hal pribadi yang tidak patut diketahui orang lain.
Dan, meskipun zaman dimana kita hidup dan tumbuh sekarang adalah zamannya sharism, kita tidak bisa seenaknya kita membagi apa yang kita alami kepada orang lain. Apalagi pada beberapa bulan lalu, ada polemik ujaran kebencian di media sosial yang pasti mencederai etika di dunia maya. Heeii yang suka nulis galau di medsos dan di blog, ayo ngakuu!
Ketahuilah, kita bisa mengabadikan apa yang kita alami lewat blog dan media sosial. Tapi, kita perlu diingat ya, keduanya bukan tempat yang paling cocok untuk nulis yang berbau menye-menye dan galau. Karena apa? Apa yang dituliskan di dunia maya, pasti dibaca orang yang mengaksesnya, ya. orang tersebut akan menilai kita terhadap yang kita tuliskan. Nah, daripada melakukan seperti itu, balik yuk nulis galaunya di diary! Pasti perasaanmu terlampiaskan lewat tulisan, manfaat lain pun dapat! Antara lain, bisa “menyembuhkan” fisik maupun mental karena rasa sakit sudah dikeluarkan lewat menulis.
Demikianlah, semoga bermanfaat. Salam Kompasiana!
Sumber gambar: http://www.ministerioenlace.com.br
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H