Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ketika Bersepeda ke Sekolah Perlahan Ditinggalkan Para Siswa

17 September 2015   18:38 Diperbarui: 10 September 2016   10:36 3005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk mengajak mereka kembali bersepeda ke sekolah bagi kalangan siswa, terutama siswa SD dan SMP, memang tidaklah mudah. Tentu saja dengan tiga pertimbangan seperti yang saya jelaskan di atas. Nah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh sekolah dan pihak lainnya, untuk kembali membudayakan bersepeda di sekolah, antara lain:

Ubah mindset. Sugesti dan anggapan bahwa bersepeda itu capek, harus segera diubah. Karena jika tidak, setiap mereka diajak bersepeda ke sekolah, pasti tidak nyaman. Untuk mengubah mindset, harus melalui motivasi, dan sugesti positif bahwa kegiatan bersepeda di sekolah itu menyenangkan. Bisa juga melalui sosialisasi pentingnya bersepeda yang diadakan oleh pihak terkait, atau dapat disisipkan pada mata pelajaran Penjaskes oleh guru Olahraga yang suka bersepeda saat tidak diadakan di luar ruangan karena keadaan tertentu. Dengan demikian, mereka perlahan-lahan akan beralih mengendarai sepeda ke sekolah, bukan?

Lengkapi dengan jalan khusus bersepeda. Dengan demikian, pelajar bisa bersepeda dengan aman dan nyaman. Itulah yang sebaiknya dilakukan oleh pemerintah di kota kecil maupun kota besar. Selain terhindar dari kemacetan, pencemaran di kota bisa dikurangi, ‘kan?

Dalam hal ini, sebaiknya pemerintah kota kecil maupun kota besar harus belajar dari negara lain yang lebih ramah bersepeda. Jepang misalnya, dimana di daerah perkotaan sudah menyediakan jalan khusus sepeda. Pantas saja warganya bisa bersepeda dengan aman tanpa gangguan dari kendaraan lainnya.

Namun, kalau di jalanan raya di desa? Memang harus dipikirkan ulang oleh pemerintah terkait, tergantung masih banyak atau tidaknya masyarakat setempat mengendarai sepeda. Atau, jika mau bersepeda yang lebih nyaman lagi, kan bisa memanfaatkan jalan kampung, baik jalan tanah dan berbatu maupun telah dilapisi aspal, sebagai jalan untuk bersepeda, asalkan sudah hapal rutenya untuk berangkat sampai tujuan, termasuk ke sekolah, bukan? Jika terpaksa mengendarai sepeda melewati jalan raya, usahakan mengendarainya di pinggir jalan raya yang aman dan tetaplah berhati-hati.

Biasakan mengendarai bersepeda di sekolah setiap hari. Bagi yang jarak rumah ke sekolah antara 1-3 km, sebaiknya tinggalkan dulu naik sepeda motor dan angkutan umumnya, lebih baik ganti dengan sepeda dan biasakan. Caranya bagaimana? Ya latihan bersepeda dari jarak dekat, kalau sudah biasa, bisa dilanjutkan ke jarak menengah, sampai jarak jauh. Bisa juga dengan latihan mengendarai sepeda dari rumah ke sekolah, niscaya dengan pembiasaan tersebut, ketika ada larangan membawa kendaraan bermotor di sekolah, para siswa sudah tidak kaget saat akan beralih menggunakan sepeda ke sekolah, ‘kan? Jangan lupa ya, atur waktu berangkat ke sekolah menggunakan sepeda dan usahakan berangkat lebih pagi, agar terhindar dari keterlambatan.

Demikianlah, semoga bermanfaat bagi semua pihak. Salam Kompasiana!

sumber gambar:http://www.ecoyouthtoyota.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun