Sedangkan, pada acara Selamatan Raffi dan Nagita, selain durasinya yang memakan waktu tujuh jam, ada peristiwa tidak penting yang seharusnya tidak ditampilkan, seperti macet di jalan, dan sebagainya. Hendaknya pada acara tersebut hanya ditampilkan hal-hal penting saja, yaitu budaya Indonesia dan tidak melebihi durasi yang ditetapkan KPI, atau bisa juga dengan menayangkan prosesi tersebut secara bertahap pada acara infotaiment. Hal yang sama harus diperhatikan dan dijadikan pelajaran untuk semua stasiun TV yang hendak menayangkan acara serupa.
Stasiun TV, Jangan Terjatuh pada ‘Lubang yang Sama’
Frekuensi adalah milik publik. Kata-kata tersebut harus dicamkan betul tidak hanya pada stasiun TV, juga penyelenggara acara yang melibatkan para artis. Hendaknya para artis dan stasiun TV bertanya pada diri sendiri: “Apa sih manfaatnya bagi publik?”. Karena, penayangan tersebut secara tidak sadar akan menghilangkan acara yang lebih penting yaitu berita. Seperti yang pernah dibahas di artikel ini, pemirsa tidak bisa mendapatkan informasi aktual karena acara berita ditiadakan akibat acara selebritis yang cukup lama.
Oleh karena itu, stasiun TV harus mengerti kebutuhan para pemirsa. Karena kebutuhan pemirsa akan acara TV berbeda-beda sesuai minatnya. Ada yang menyukai acara berita, tapi tidak suka infotaiment. Ada pula yang suka menonton acara-acara ringan. Ada juga yang suka menyaksikan acara film dan sebagainya. Dengan memahami kebutuhan pemirsa, stasiun TV bisa membagi porsi acara TV dengan adil.
Kemungkinan, proses persalinan para artis akan ditayangkan kembali di televisi secara live, dan tidak lepas dari sorotan publik. Seharusnya stasiun TV berkaca dari kesalahan yang diperbuat dalam menayangkan acara televisi dan tidak terulang lagi pada acara persalinan nanti, sehingga nasib keberadaan stasiun TV tidak ‘menghilang’. Kalau sekali melakukan kesalahan, itu wajar. Namun kalau sudah berkali-kali, sudah mencerminkan perbuatan yang tidak baik.
Oleh karenanya, stasiun TV harus berkomitmen untuk menyenangkan para pemirsa dengan acara-acara yang tidak melanggar aturan. Kasihan bukan, pemirsa sudah dikasih amanah berupa frekuensi masih saja disia-siakan oleh stasiun TV.
Demikianlah, semoga stasiun TV bisa mengambil pelajaran. Salam Kompasiana!
Sumber berita: tribunnews.com, bintang.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H