[caption id="attachment_408725" align="aligncenter" width="700" caption="news.okezone.com"][/caption]
Senin malam (6/4), MNC Media meluncurkan sebuah stasiun TV berita baru, iNews TV. Kehadiran iNews TV, yang digadang-gadang menjadi pesaing KompasTV dari sisi konten yang informatif, menghibur dan inspiratif ini akan menjadi pelengkap bagi stasiun TV berita yang sudah ada, apalagi, didukung oleh 40 jaringan lokal se-Indonesia dan memilki news center dan news ghatering (yang diklaim) terbesar di Indonesia.
Memang, jika dilihat dari zaman berita sekarang, sudah banyak yang menjadikan stasiun TV itu, saluran khusus berita. Pada era 2000-an, Metro TV hadir lebih dahulu. Delapan tahun kemudian, Lativi, yang berorientasi pada hiburan, berganti rupa menjadi TV One. Tiga tahun setelahnya, media koran terkemuka, Kompas, memiliki format berita tersendiri, KompasTV.
Apalagi, sejak adanya Sun TV, 7 tahun lalu dan empat tahun kemudian berganti nama menjadi Sindo TV, memang sudah lama dipersiapkan oleh MNC menjadi stasiun teve khusus berita, yang menyajikan berita-berita baik hiburan, politik, olahraga, ekonomi, dan sebagainya. Niat HT untuk menghadirkan berita yang informatif dan inspiratif, patut diacungi jempol. Apalagi huruf i pada iNews TV yang dimaksudkan sebagai Indonesia, itu diharapkan menjadi saluran berita yang bisa diharapkan bagi masyarakat Indonesia.
Walaupun demikian, tetap saja masyarakat kita sekarang tidak hanya butuh berita yang aktual, berimbang, dan terpercaya, kualitas berita di negeri ini harus tetap ditingkatkan. Pasalnya, kualitas berita di Indonesia, semakin lama, semakin menurun, malah kalah mutunya dari kanal TV luar negeri semacam Bloomberg TV Indonesia!
Pada akhirnya, saya ingin memberikan saran untuk peningkatan kualitas berita di Indonesia baik untuk iNews TV maupun stasiun TV berita lain, antara lain:
Akurasi dan Faktualitas sebuah Berita. Akurasi sebuah berita menjadi penting, sebab berkaitan dengan ketepatan suatu berita maupun tidak. Namun yang lebih penting daripada itu, pastikan berita tersebut benar (faktualitas) dan tidak diragukan kebenarannya, sehingga tidak menimbulkan keresahan pada masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhan pendidikan jurnalistik yang baik bagi calon jurnalis, bahkan stasiun TV seharusnya membutuhkan jurnalis yang kualitasnya baik, agar berita yang dihasilkan lebih berkualitas.
Kenetralan Suatu Berita. Artinya, berita tersebut tidak berpihak pada partai politik maupun calon presiden tertentu, sehingga condong pada salah satu partai maupun capres. Ini yang harus dilakukan pada semua stasiun TV tanpa kecuali, apalagi iNews TV yang pemiliknya merupakan ketua umum dari Partai Perindo. Jangan sampai terulang kembali kasusnya, seperti dua stasiun TV berita yang ditegur KPI karena terlalu banyak menyiarkan berita yang condong pada salah satu capres.
Berita yang Berimbang. Sama dengan kenetralan suatu berita, hendaknya berita yang ditayangkan tersebut seimbang, contohnya jumlah berita tentang Jokowi dan Prabowo hendaknya seimbang, sama-sama banyak, agar dicap sebagai berita yang netral. Begitu pula dengan porsi berita di Jakarta dan di daerah, harus sama-sama seimbang jumlahnya. Memang terasa sulit, namun sesuai dengan peraturan KPI, mau tidak mau semua stasiun TV harus menyajikan berita yang tidak berpihak dan berimbang. Inilah berita yang sesungguhnya.
Penyeleksian Berita yang Dianggap Penting. Khusus untuk Berita Selebriti, hendaknya berita tersebut diseleksi, ambil berita yang setidaknya mengandung manfaat dan tidak menyiarkan berita 'sampah', agar selain mendukung misi TV berita sebagai berita informatif dan inspiratif, juga terhindar dari pelanggaran yang berujung pada sanksi dari KPI, bukan?
Akhir kata, saya mengucapkan selamat atas peluncuran iNews TV, semoga membawa inspirasi dan informasi yang baik bagi masyarakat. Dan yang lebih penting, seluruh stasiun TV berita, hendaknya meningkatkan kualitas berita, sehingga berita tersebut mencerahkan, dan memberikan wawasan baru bagi masyarakat Indonesia.
Salam.
Sumber: http://www.jpnn.com/read/2015/04/06/296436/MNC-Luncurkan-INews-TV
http://www.tempo.co/read/news/2008/03/26/055119850/Kualitas-Berita-di-Media-Massa-Menurun
http://resyanurinp.blogspot.com/2014/11/nilai-dan-kualitas-berita-televisi.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H