Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Acara Best YKS Kembali Lagi?

16 Maret 2015   06:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:35 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hari ini, acara Best YKS kembali lagi di salah satu televisi swasta dengan tayangan re-runnya. Entah kenapa yang membuat sebagian orang menggandrungi acara hiburan yang satu ini. Ada yang kangen kekocakan dari para komedian, rating yang tinggi, maupun kangen akan goyang khasnya yang dinamakan 'Goyang Caisar'. Perlu kita ketahui bahwa Caisar telah pensiun dini karena ingin berhijrah pada kehidupan yang lebih islami, berbisnis baju dan berdagang, dan kemungkinan, peran goyangan khas Caisar akan diisi oleh orang yang berbeda.


Kembalinya YKS dengan bentuk re-run tersebut telah membuktikan bahwa krisis kreativitas acara sudah terjadi dalam dunia pertelevisian. Atau, karena pamor acara-acara tertentu yang sampai mengalahkan acara lain yang lebih bermutu, sehingga bagaimana caranya supaya acara tersebut tetap hadir di layar kaca meskipun berkali-kali diperingatkan dan dihentikan oleh KPI. Akhirnya, acara tersebut di-remake, dan di-remake lagi, maupun dihadirkan dengan bentuk tayangan ulang.


Di sisi lain, kehadiran Best YKS dikhawatirkan akan membuka 'luka lama' bagi kalangan tertentu. Hal ini berkaitan dengan kasus penghinaan legenda Betawi, Benyamin Sueb dalam salah satu acara Best YKS, sampai tuntutan untuk menghentikan Best YKS telah dikabulkan oleh KPI, kecuali jika tayangan tersebut, baik langsung maupun ulang, telah diseleksi sehingga tidak menimbulkan permasalahan karena pelanggaran konten acara. Memang, dunia komedi adalah dunia yang rawan dengan 'penghinaan' lewat kata-katanya. Oleh karena itu, selayaknya para komedian patutlah menjaga sikapnya di layar kaca, agar tidak menimbulkan pro dan kontra, serta keluhan tentang isi acara pada masyarakat.


Jadi, boleh, boleh saja jika acara lama didaur ulang menjadi sesuatu yang baru. Atau, jika acara tersebut dihadirkan dengan bentuk tayangan ulang, sah-sah saja, selama tayangan re-run tersebut tidak bertentangan dengan peraturan KPI dan norma di masyarakat. Namun, tuntutan untuk menyajikan acara yang menghibur dan berkualitas tetap saja diperlukan.


Saat ini, persaingan antar stasiun televisi semakin ketat, sehingga kreativitas dalam membuat acara televisi sangatlah diperlukan dalam menjaga eksistensi dari stasiun televisi. Bagi sebagian masyarakat, sudah jenuh jika acara lama, hadir kembali, sehingga membutuhan acara yang lebih baru dan fresh. Oleh karenanya, kehadiran orang-orang kreatif di bidang pertelevisian, tetap diperlukan dalam membangun sebuah tayangan televisi. Karena, ditengah kerasnya persaingan, hanya kreativitaslah yang akan bertahan. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun