Mohon tunggu...
Nahariyha Dewiwiddie
Nahariyha Dewiwiddie Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis dan Pembelajar

🌺 See also: https://medium.com/@dewiwiddie. ✉ ➡ dewinaharia22@gmail.com 🌺

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Merindukan Kehadiran TV Digital: Ke Mana Ya Tayangan Inspiratif?

8 Februari 2015   13:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:36 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jujur, saya sudah bosan melihat acara TV saat ini. Dari ujung channel Trans7 sampai TV One, isinya ya itu itu saja. Maklum, namanya orang Indonesia pastinya tak terlepas dari hiburan. Namun beberapa orang, seperti saya pastinya butuh tayangan yang menginspirasi untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat, baik menulis, berkarya, dan sebagainya.

Oiya, pada era modern ini, pastinya ada satu sistem TV terbaru yaitu TV Digital, sistem yang bisa menampung banyak channel dan pastinya, gambar TV-nya jernih, tanpa semut! Saya sebenarnya sangat merindukan kehadiran TV Digital karena dua hal diatas, apalagi kehadiran stasiun TV baru yang banyak menginspirasi dan edukatif, tak hanya memberi hiburan semata. Semoga kehadiran TV Digital bisa segera terwujud dan diterima oleh masyarakat, terutama di desaku.

Sampai sekarang, saya menyukai tayangan di Trans7 karena menginspirasi. Acara yang saya suka adalah Tau Gak Sih?, Merajut Asa, dan Orang Pinggiran. Saya jadi teringat dengan Tutor Rohis yang menyampaikan materi di masjid saat Pesantren Kilat di sekolah, beliau menyukai sedikit stasiun televisi, salah satunya Trans7, sisanya, ya gak nonton. katanya (kebanyakan) tidak bermanfaat. ya begitu pendapat dia. namun, untuk menilainya, silahkan kembali ke pribadi masing-masing.

Yang paling menyedihkan, Net TV dan Kompas TV tidak 'nongol' di channel TV saya. Tidak muat, mungkin inilah alasannya. 16 channel TV di Lampung sudah penuh semua. Sindo TV sama Bloomberg TV saja tidak muat di channel aslinya, jadi terpaksa bermitra dengan TV lokal. Padahal Kompas TV acaranya bagus-bagus semua, mengispiratif, meskipun saya hampir tidak pernah menonton channel yang satu ini.

Tayangan TV yang menginspiratif, kalaulah ada, tapi jumlahnya sangat sedikit. Orientasi keuntungan dan rating menjadi penyebabnya. Stasiun TV yang tak banyak iklan, menjadi banyak iklan, dan hanya menayangkan hal inspiratif, menjadi stasiun hiburan. Semoga TV digital secepatnya hadir di Lampung, dan semoga KPI bisa menyeleksi stasiun yang dianggap bagus dan inspiratif, agar bisa ditonton oleh semua kalangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun