[caption id="attachment_396288" align="aligncenter" width="600" caption="Kompas.com"][/caption]
Kota Jakarta, banjir lagi. Padahal kota ini ditunjuk sebagai kota penyelenggara Asian Games 2018, mendampingi kota Palembang dan Bandung. Menyambut event olahraga se-Asia ini, Jakarta terus berbenah dibawah kepempimpinan Ahok, mengatasi banjir dan macet yang luar biasa. Tak hanya itu, kota ini akan menambah ‘AC Alami’ berupa ruang terbuka hijau, sehingga kota tidak sebatas beton belantara, juga ada taman kota yang asri. Jakarta sebagai ibukota negara pastinya perlu membersihkan diri dari sampah-sampah yang dibuang ke sungai, yang menambah semerawutnya kota terpadat se-Indonesia ini.
Habis hujan, datanglah musim kemarau. Ya, musim yang satu ini selalu bikin masalah. Belum lagi masalah langkanya air bersih, ada satu bencana lain: kabut asap. Nah, soal kabut asap, Sumsel ‘juaranya’. Padahal, ibukota provinsi ini, Palembang, juga akan menjadi kota Internasional yang sudah berpengalaman, baik SEA Games, ISG, juga MTQ Internasional. Pastinya, gak mau kan harga diri kota ini tercoreng karena asap?
Terlebih, 3 tahun lagi, negara kita akan menyambut tamu istimewa yang bernama Asian Games. Apalagi ini event yang kita tunggu-tunggu semenjak digelar di Jakarta tahun 1962 silam. Sembari mempersiapkan diri dengan mempercantik kota, membangun hotel dan memperbaiki venue, alangkah baiknya kalau Indonesia harus memperbaiki lingkungannya dulu!
Pasalnya, Indonesia mempunyai paru-paru bumi yang sangat berharga yaitu hutan. Nah, Sumsel adalah provinsi yang mempunyai banyak hutan, namun sayang banyak yang gundul karena penebangan dan pembakaran hutan. Ini akibatnya, Palembang jadi diselimuti asap pekat yang sangat menganggu kesehatan aktivitas, bahkan penerbangan. Nah, pastinya tamu asing jadi gak nyaman kan? Oleh karenanya, sudah selayaknya Pemprov Sumsel memperhatikan masalah ini. Jangan di musim kemarau mengandalkan hujan buatan yang menghabiskan biaya yang banyak. Lebih baik dari sekarang, hijaukan hutan dulu, baru akan melihat kota Palembang kedepannya seperti apa. Karena Asian Games 2018 akan dilaksanakan pada 18 Agustus 2018, ditengah musim kemarau yang sangat terik.
Untuk kota Jakarta, sepertinya gak ada banjir di musim kemarau. Namun bukan berarti bebas dari masalah. Sampah dan macet, ini masalah yang butuh perhatian serius. Saat ini pemprov DKI sedang mengupayakan mengangkut sampah dari sungai, hingga pembangunan MRT yang seringkali terbengkalai. Padahal jangan mengandalkan pemerintah terus untuk mengurus masalah ini. Dibutuhkan peran lebih dari masyarakat agar kota Jakarta, bebas banjir, sampah, dan bebas macet. Dahulunya sudah diberlakukan denda untuk yang membuang sampah sembarangan, tapi masih saja masyarakat membuang sampah. Apa masyarakat tidak tahu, suatu saat banjir akan datang lagi jika masyarakat tidak berubah dari sekarang.
Dari penyelenggaraan SEA Games 2011, belajarlah dari persiapannya, dari pembangunan hingga perbaikan lingkungan, jangan mempelajari SEA Games hanya untuk menambah pundi-pundi mendali semata. Ingat, harga diri Indonesia sedang dipertaruhkan karena status tuan rumah adalah ‘amanah’. Jadi alangkah lebih baik jika masyarakat kota bahu-membahu untuk mensukseskannya, sehingga penyelenggaraan Asian Games 2018 lebih baik dari tahun 2014 lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H