Merdeka Belajar merupakan filosofi yang menjadi proses, sekaligus tujuan jangka panjang pendidikan di Indonesia. Prinsip Merdeka Belajar sejalan dengan gagasan bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara kemerdekaan adalah tujuan dan sekaligus paradigma pendidikan Indonesia yang perlu dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan. "Peserta didik tumbuh secara kodratnya sendiri ". Sedangkan guru hanya menuntun dan merawat kodrat itu.
Dalam rangka memperkuat inovasi Merdeka Belajar ini, pada tanggal 11 Februari 2022 Kemendikbudristek meluncurkan inovasi kurikulum yang diberi nama Kurikulum Merdeka. Beberapa keunggulan yang dijanjikan dalam kurikulum merdeka ini, yaitu;
Fokus pada materi esensial agar ada pendalaman dan pengembangan kompetensi yang lebih bermakna dan menyenangkan,
Kemerdekaan guru mengajar sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik dan,
Pembelajaran melalui kegiatan proyek untuk pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila melalui eksplorasi isu-isu aktual.
Merdeka Belajar akan menumbuh kembangkan kembali kebebasan guru dan peserta didik yang selama ini terkesan hilang dan terbelenggu oleh kurikulum dan kebijakan yang sentralistik. Merdeka Belajar  juga akan memberikan peluang bagi guru dan peserta didik untuk menggali segala potensi sumber daya manusia (SDM), potensi budaya dan potensi lingkungan yang ada di sekitarnya sehingga menjadi kekuatan pendidikan yang bermuatan lokal.
Merdeka Belajar akan memberikan ruang kepada peserta didik untuk menentukan sikap terhadap pilihan sendiri sedangkan guru dapat memberikan pembelajaran berdiferensiasi sekaligus memberikan stimulus yang dapat menggerakan siswa untuk mengembangkan sikap yang telah dipilihnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H