Mohon tunggu...
DEWI VALENTINA
DEWI VALENTINA Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mari Wujudkan Impianmu

31 Desember 2013   10:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:19 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Apa yang ada dibenak kalian jika mendengar kata “pertanian” ? Sebagian besar akan menjawab ke arah yang negatif. Hal ini yang menjadi tantangan sekaligus peluang bagiku selama penentuan jurusan di perguruan tinggi. Begitu besar perjuangan sehingga saya bisa menjadi salah satu mahasiswa di kampus terfavorit. Saya bukan seorang siswa dari sekolah terfavorit, bukan juga penduduk dari pemukiman elit. Saya hanya salah satu masyarakat dari suatu daerah yang bermayoritas bekerja sebagai petani sawah. Penduduk di daerahku memandang sebelah mata bidang pertanian, tak terkecuali ibuku. Mereka menganggap pertanian itu identik dengan orang kalangan menengah ke bawah, kotor, sangat melelahkan dan hanya bercocok tanam. Hal itu yang membuat saya ingin mengubah pandangan tersebut bahwa pertanian adalah suatu bidang yang sangat menjanjikan. Pandangan sebelah mata itu semakin menguatkan agar saya menjadi mahasiswa pertanian di salah satu perguruan tinggi negeri di Bogor. Banyak sekali kendala ketika orang-orang disekitar mengetahui jurusan yang akan saya pilih. Seperti halnya dengan ikon pada produk kratingdaeng yang menggambarkan dua banteng sedang bertarung dari 2 arah yang berbeda, begitulah saya dan ibu yang saling beradu pendapat mengenai jurusan yang akan saya pilih. Tidak hanya kendala internal, para tetangga dan saudara juga ikut mencemoohkan saya. Mereka seolah-olah dapat menjamin bahwa saya akan menyesal dan sia-sia jika saya menjadi mahasiswa pertanian. Namun, saya sangat yakin bahwa saya dapat mengubah persepsi tersebut sehingga pertanian adalah suatu bidang yang sangat menjanjikan karena sangat mustahil manusia tidak membutuhkan makanan. Memang bukan hal yang mudah untuk mengubah pola pikir masyarakat terhadap suatu hal yang sudah turun temurun dipandang sebelah mata. Oleh karena itu, resolusi saya di tahun 2014 dapat mengharumkan nama keluarga dan kampus dengan bidang ilmu yang sedang saya geluti, agar semakin banyak generasi penerus bangsa yang tertarik dengan bidang ilmu pertanian sehingga pertanian Indonesia tidak kalah saing dengan negara lain. Sama seperti slogan produk kratingdaeng yang sering kita dengar yaitu “makeitreal”, begitulah tekad saya untuk mewujudkan harapan itu menjadi nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun