Mohon tunggu...
dewi utari
dewi utari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga

...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tranformasi Peran Dukun Beranak di Era Kesehatan Modern

3 Juni 2024   14:30 Diperbarui: 3 Juni 2024   14:32 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebudayaan merupakan suatu hal yang sering di dengar dikalangan masyarakat, terutama orang tua. Kebudayaan berbeda dengan tradisi , kebudayaan merupakan suatu yang mempengaruhi tingkat perkembangan, ide ,atau gagasan yang terdapat pada diri manusia. Kebudayaan menurut Koentjaraningrat ialah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar (1990: 180). Jadi kebudayaan bisa lenyap seiring perkembangan zaman dalam waktu ke waktu. Jika tradisi ialah suatu budaya yang turun temurun ada dari nenek moyang yang harus di lestarikan. Tradisi tidak akan punah karena selalu dilakukan dan selalu di wariskan kepada keturunan kita, sedangkan budaya bisa saja lenyap karena perubahan zaman dan perkembangan yang bisa menggeser budaya di tempat atau lingkungan kita.

 Budaya sangat penting bagi bangsa, karena menjadi salah satu identitas diri bangsa itu sendiri jika lama kelamaan lenyap maka kebudayaan akan tergantikan oleh kebudayaan yang masuk dalam bangsa itu sendiri, karena tidak disaring maka kebudayaan luar akan lebih mudah masuk. Seperti halnya budaya dukun beranak, dukun beranak memiliki eksistensi besar pada zamannya karena masyarakat lokal terutama sesepuh percaya akan hal spiritual. Dukun beranak pastinya akan lenyap seiring waktu karena perkembangan zaman itu sendiri yang lama kelamaan akan digantikan dengan yang lebih memadai dalam hal persalinan anak dan juga perawatan anak. Selain membantu persalinan, dukun beranak juga dapat memijat bayi kisaran umur 10 bulan jika sakit atau tidak enak badan. Zaman dulu belum ada yang namanya bidan maupun dokter sehingga masyarakat pedalaman lebih mempercayai dukun beranak.

 Pada zaman sekarang kehidupan jauh dikatakan modern, semua serba teknologi dan juga populasi masyarakat sudah banyak yang memiliki pendidikan yang tinggi. Era globalisasi sangat terlihat seiring berjalannya zaman, IPTEK sangat berpengaruh dalam hal ini karena beriringan dengan teknologi yang membentuk kemajuan. IPTEK tanpa disadari sudah masuk dalam kehidupan sehari - hari dalam bidang apapun dapat kita temukan.

Dukun beranak mungkin sudah jarang didengar di kalangan masyarakat sekarang , mungkin hanya beberapa kalangan yang tahu tentang dukun beranak ini seperti kalangan orang tua yang masih memegang erat budaya zaman dulu. Masih ada beberapa wilayah yang masih mempercayakan persalinan ke dukun beranak, karena dianggap lebih murah dan juga dukun beranak memberikan pendampingan pada ibu dan si bayi. Dukun beranak melaksanakan bantuan persalinan bisa dibayar tanpa uang melainkan bahan pokok.Dukun merupakan tokoh lokal yang dipercaya warga sebagai tokoh kunci di masyarakat. Dukun bukanlah hal yang asing, masyarakat zaman dulu mempercayai dukun karena dukun berperan penting dalam berbagai upacara penyembuhan dan semacamnya. Dukun dipercaya memiliki kemampuan yang turun- temurun. Dalam hal ini dukun beranak memiliki eksistensi besar dalam masyarakat zaman dulu , dikarenakan teknologi medis belum memadai seperti sekarang.

Di desa-desa terpencil pastinya belum terjamah oleh peralatan medis yang memadai bahkan puskesmas jarang disana sehingga jika ada orang yang membutuhkan penanganan segera maka harus pergi ke kota atau bahkan pilihannya ke dukun beranak. Peran dukun  beranak sangat penting bagi orang zaman dulu , karena dianggap biaya penanganan yang tidak memberatkan dan juga perawatan setelah ibu sang bayi melahirkan juga ditangani oleh si dukun beranak.Masyarakat di perdesaan lebih percaya akan dukun beranak dibandingkan bidan disana, padahal dalam peralatan bidan lebih memadai , tetapi eksistensi dukun beranak sudah mempengaruhi masyarakat. Dukun beranak adalah seorang perempuan yang membantu persalinan ibu hamil dengan cara spiritual. Bukan hanya membantu persalinan , dukun beranak juga membantu perawatan bayi sang ibu dan juga ibu nya.

Dukun beranak banyak di desa-desa terpencil bahkan dalam perkembangan zaman seperti sekarang masih banyak masyarakat yang masi mempercayai dukun beranak. Crimers & Santo (2001) menyatakan, " dalam bentuk kebudayaan dukun bukanlah suatu istilah yang asing. Bahkan dukun serta berbagai upacara penyembuhannya saat ini masih berperan penting".Hal ini yang menyebabkan kepercayaan pada dukun beranak lebih dipercayai di kalangan masyarakat dulu.Penanganan dukun beranak dalam hal membantu persalinan dan juga memijat bayi-bayi  dipercaya oleh orang tua jaman dulu, yang masi percaya akan hal spiritual. Orang tua jaman dulu yang percaya akan dukun beranak memilih memeriksakan bayi nya ke dukun beranak daripada ke dokter atau bidan. Keyakinan akan hal spiritual membuat mindset para orang tua masi percaya akan hal tersebut, bahkan tidak banyak orang tua yang masih menggunakan cara tradisional dalam mengurus anak atau cucunya.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat lebih percaya pada dukun beranak, faktor pertama karena ekonomi, faktor ekonomi di pedalaman sangat terasa dna juga paling menonjol. Dukun beranak mau dibayar dengan apapun meskipun bukan uang , para masyarakat desa yang pada dasarnya  banyak yang bekerja sebagai petani memberikan hasil panennya unruk membayar dukun beranak tersebut.Faktor kedua ialah kedekatan secara emosional, hal ini dikarenakan hubungan antara dukun dan pasian baik karena secara budaya dan sosial memiliki persamaan yang kuat. Lalu faktor ketiga karena penanganan secara tradisional , karena kebiasaan perilaku dari nenek moyang yang memiliki kepercayaan sacral akan tradisi dalam suatu masyarakat . Lalu kurangnya perhatian dari pemerintah yang membuat desa terpencil tidak terjangkau oleh kalangan pemerintah.

Tetapi seiring berjalannya peradaban , dukun beranak semakin berkurang dikarenakan sekarang masyarakat sudah diberi edukasi mengenai persalinan yang benar, dan pastinya dari bidan atau dokter di daerah terpencil . Di desa terpencil pun sekarang sudah ada puskesmas yang membantu melayani para masyarakat di desa itu , meskipun banyak juga yang masih percaya akan dukun beranak , dan tidak bisa dipungkiri dukun beranak akan menjadi budaya yang mungkin akan hilang seiring berjalannya waktu.

Daftar Pustaka:

(umami, 2017)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun