Mohon tunggu...
Dewi Uny Widya H.N
Dewi Uny Widya H.N Mohon Tunggu... Guru - Mengajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menyukai membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menerima Musibah sebagai Sunnatullah

10 Oktober 2022   21:36 Diperbarui: 10 Oktober 2022   21:40 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pemandangan alam indah.blogspot.com

Menerima Musibah Sebagai Sunnatullah


Sunnatullah bermakna sesuatu hal yang mesti terjadi sebagaimana seorang wanita yang bisa haid, mengandung dan melahirkan. Kemestian ini tidak dapat terhindarkan demikian pula dengan musibah sebagai ujian hidup yang akan selalu mendatangi manusia tanpa pandang bulu selagi manusia masih hidup dibawah  tiang langit selama itu pula ia tidak akan pernah bisa lepas dari sebuah Sunnatullah yang diantaranya berupa datangnya musibah.

" Sudah menjadi Sunnatullah bahwa Allah SWT. Tidak akan membiarkan hamba-Nya mengaku beriman Tanpa diuji keimanannya. Sebab, denga ujian itulah akan terlihat jelas hakikat dan kadar keimanan seseorang apakah pengakuan keimanannya itu benar benar tulus dan jujur ataukah hanya sebuah dusta belaka, dengan ujian ini akan diketahui orang orang yang Sudi berjihad dan bersabar dengan orang orang yang hanya bisa mengeluh dan menyalahkan nasib bahkan ia bisa menyalahkan orang lain sebagai penyebab penderitaannya"

Agar bisa sukses dalam menghadapi berbagai musibah kita harus yakin akan dua hal, pertama musibah merupakan tiket masuk surga, perlu kita catat hanya orang orang yang bersabar dan tetap Istiqomah dengan keimanannya yang kelak akan merasakan kenikmatan paling agung apalagi musibah yang menghampiri kita saat ini boleh jadi masih tidak ada apa apanya apabila dibandingkan dengan beratnya musibah yang harus dihadapi Rasulullah Saw dan kaum beriman terdahulu. 

Surga adalah sebaik baik tempat kembali disanalah terdapat aneka kenikmatan yang tak terkira, semua perkara yang diinginkan hati dan sedap dipandang mata tersedia secara nyata di surga tidak heran apabila semua orang ingin masuk surga namun demikian tiket masuk surga ternyata tidak bisa dibilang murah diantaranya kita harus bisa ikhlas dan sabar dalam menghadapi setiap Musibah disepanjang perjalanan hidup kita.

Kedua, Allah SWT pasti menolong hambaNya yang bersabar dan berikhtiar baik ketika menghadapi sebuah permasalahan atau musibah, tak ada seorang pun yang tidak senang ketika penderitaannya segera berlalu dan kebenaran segera menang, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya " Dan adalagi karunia yang lain yang kamu sukai yaitu pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat waktunya dan sampaikanlah berita gembira kepada orang orang yang beriman (QS. ash-Shaff (61):13)

Pertolongan Allah SWT merupakan anugerah yang tak terkira tentunya, akan lebih membahagiakan jika anugerah itu segera tiba, namun andaikan pertolongan yang dinantikan itu belum juga datang kita bisa melakukan evaluasi diri karena bisa jadi usaha yang kita lakukan belum benar benar total.

" Percayalah, selalu ada hikmah baik di balik setiap kejadian bahkan dibalik musibah mengenai hal ini Prof.M. Quraish Shihab berkata " Segala yang diciptakan oleh Allah SWT adalah baik, keburukan hanyalah akibat keterbatasan pandangan sebenarnya hal itu tidak buruk tetapi nalar manusia mengira demikian. Hal ini serupa dengan yang memandang amputasi tanpa mempertimbangkan sebab dan tujuannya, namun jika diketahui penyebab, tujuan dan dampak akhirnya, Maka sang dokter yang mengamputasi telah mengambil keputusan itu akan sangat terpuji".

Harus disadari seluruh aspek dalam kehidupan manusia berada dalam ketentuan ketentuan Allah SWT baik berupa kesenangan maupun kesusahan namun hanya orang orang mukmin sejati yang bisa mengambil sari manis dari keduanya betapa tidak, mereka senantiasa bersabar saat mendapatkan musibah maupun ujian dan tidak pernah lupa untuk selalu bersyukur ketika mendapatkan anugerah. Ya, anugerah dan musibah sama sama menjadi ladang pahala bagi golongan mukmin (Choer Affandi, La Tahzan Innallaha Ma'ana (Bandung Mizania,2006), hlm. 228.


Sumber Website:
rumaysho.com
tafsirq.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun