Mohon tunggu...
Muna Faqoth
Muna Faqoth Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Demokrasi Pemilu 2019

17 April 2019   08:14 Diperbarui: 17 April 2019   08:21 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Indonesia lagi gemparnya berpesta demokrasi. Dan tak pelak lagi semua caleg berbondong-bondong menunjukkan skill nya masing-masing. Pertanyaan yang selalu saja menghantui akankah benar-benar terjadi demokrasi dalam pemilu?

Padahal tanpa disadari pun, money loundry selalu saja membayangi. Akan menolak dengan dalil kejujuran atau menerima? siapa yang awal dulu mengajari?

Sulit memang, apalagi hanya golongan menengah kebawah, pemilu hanya sebagai wadah pencari uang. Siapa yang paling banyak memberi maka itulah yang akan dipilih. Seperti inikah demokrasi, sedangkan fakta lapangan yang ada bertolak belakang dengan pernyatan-pernyataan yang ada. Indonesia, sampai kapankah harus seperti ini? Jangan saling menyalahkan, semuanya manusiawi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun