Indonesia lagi gemparnya berpesta demokrasi. Dan tak pelak lagi semua caleg berbondong-bondong menunjukkan skill nya masing-masing. Pertanyaan yang selalu saja menghantui akankah benar-benar terjadi demokrasi dalam pemilu?
Padahal tanpa disadari pun, money loundry selalu saja membayangi. Akan menolak dengan dalil kejujuran atau menerima? siapa yang awal dulu mengajari?
Sulit memang, apalagi hanya golongan menengah kebawah, pemilu hanya sebagai wadah pencari uang. Siapa yang paling banyak memberi maka itulah yang akan dipilih. Seperti inikah demokrasi, sedangkan fakta lapangan yang ada bertolak belakang dengan pernyatan-pernyataan yang ada. Indonesia, sampai kapankah harus seperti ini? Jangan saling menyalahkan, semuanya manusiawi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H