Mohon tunggu...
Dewi Sustiany
Dewi Sustiany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwi

Mahasiswi Universitas Indraprasta PGRI semester 8

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aritmatika dan Tokoh Pencetusnya

14 Juli 2022   07:31 Diperbarui: 14 Juli 2022   07:33 2843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aritmatika berasal dari Yunani yaitu aritmhos, aritmatika atau yang disebut juga dengan sinonim dari teori bilangan merupakan ilmu hitung dari cabang matematika yang mempelajari mengenai konsep dasar suatu bilangan. Aritmatika sendiri mempelajari suatu ilmu yang dasar seperti: penjumlahan, pengurangan, perkalian, serta pembagian. Pada baris aritmatika adalah sebuah baris yang memiliki nilai pada setiap sukunya yang diperoleh dari suku sebelumnya. Oleh karena itu, berdasarkan beberapa penjelasan aritmatika adalah suatu operasi matematika dasar yang dimana suatu operasi hitungan yang dilakukan berdasarkan urutan operasi yang diutamakan terlebih dahulu. 

Asal Usul Aritmatika:

Pada tahun 20.000 SM- 18.000 SM manusia sudah mengenal sebuah aritmatika. Hal ini didukung dengan pembuktian sebuah fenomena pada seekor monyet purba dengan adanya goresan /sayatan pada betis yang menyerupai bentuk tegak lurus. Menurut Jean de Heinzelin de Bracourt, goresan/sayatan yang terdapat pada seekor monyet purba tersebut merupakan salah satu bukti dari metode yang digunakan oleh seekor kera purba tersebut dalam menghitung. Aritmatika mulai berkembang pesat pada zaman Yunani. Leonardo of Pisa menulis dalam "Liber Abaci" tentang penggunaan metode India sebagai metode dalam menghitung yang berbeda dari lainnya. Mereka menggunakan angka/simbol Hindu-Arab dengan menggunakan sembilan angka dan tanda angka nol. Angka ini yang dikenal sebagai angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.

Tokoh Aritmatika:

1. Alkhawarizmi, nama asli dari al-khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-Khawarizmi. Selain itu beliau dikenal sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh islam yang berpengetahuan luas. Beliau telah menciptakan pemakaian Sinus dan Tangen dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Al-khawarizmi adalah seorang tokoh yang pertama kali memperkenalkan aljabar dan hisab (ilmu hitung islam).

2. Phytagoras of Samos adalah seorang filsuf Yunanilonia dan pendiri gerakan keagamaan disebut Phyragoreanism. Motto dari Phytagoras yang terkenal adalah " semua adalah bilangan" atau "bilangan menguasai seluruh alam". Phytagoras dan pengikutnya membangun bilangan-bilangan figurative dimana banyak teorema menarik yang dapat dibuat dengan bilangan figurative ini. Suatu bilangan dikatakan bilangan bersahabat apabila bilangan yang pertama sama dengan jumlah pembagi murni bilangan kedua, dan bilangan kedua sama dengan pembagi murni bilangan pertama. Sedangkan untuk bilangan sempurna apabila jumlah pembagi murni suatu bilangan sama dengan bilangan itu sendiri.

3. Johann Carl Friedrich Gauss lahir di Braunschweig, 30 April 1777 adalah matematikawan, astronom, dan fisikawan. Beliau dipandang sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa selain Archimedes dan Isaac Newton. Ketika usia 10 tahun beliau membuat gurunya terkagum-kagum dengan memberikan rumus untuk mneghitung jumlah suatu deret aritmatika berupa penghitungan deret 1+2+3+...+100. Pada saat itu di sekolah sang guru memberikan sebuah soal yang sulit kepada muridnya agar sang guru tak perlu mengajar dan dapat beristirahat. Soal yang diberikan sang guru adalah soal perhitungan 1+2+3+...+1000. Karena sang guru yakin bahwa untuk menyelesaikan soal tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama. Tapi ternyata Gauss berhasil memecahkan soal tersebut dalam waktu yang cepat. Gauss menciptakan cara untuk menghitung deret aritmatika. Cara yang Gauss ciptakan untuk menghitung deret aritmatika tersebut memang telah disederhanakan menjadi rumus "Dn=n/2 (U1+Un)" yang lebih sederhana, namun tetap berdasarkan cara yang ditemukan Gauss sendiri.

Manfaat Aritmatika dalam Kehidupan Sehari-hari:

1. Metode menghitung aritmatika dasar dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan sering sekali kita terapkan tanpa disadari. Contohnya: berdagang, melakukan transaksi, dan lainnya.

2. Metode menghitung pada aritmatika kompleks atau rumit dapat digunakan pula dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya: untuk menyusun sebuah bangunan yang dikerjakan sehingga butuh sebuah hitung aritmatika agar tersusun dengan baik.

sehingga aritmatika merupakan konsep dasar dari cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai hitung-hitungan yang memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-sehari. seperti berdagang serta melakukan transaksi-transaksi jual beli lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun