Kadang, ketertarikan kita terhadap batu akik bertuah bisa menjadikan serba salah. Di satu sisi, kita meyakini adanya hal-hal yang sifatnya gaib alias tidak kasat mata. Kita mempercayai keberadaan benda pusaka, termasuk batu bertuah atau batu mustika. Tetapi di sisi lain kita juga tidak mau terseret ke dalam lembah kemusyrikan. Jadi, benarkah menggunakan batu akik bertuah itu haram?
Definisi Batu Akik Bertuah
Disebut batu akik bertuah adalah batu alam atau batu akik yang mengandung tuah khusus. Sehingga dipercaya memiliki khasiat tertentu. Misalnya sebagai pendamping jabatan, kharisma, wibawa dan keselamatan.
Padahal keselamatan itu datangnya dari Tuhan.
Hukum Menggunakan Batu Akik Bertuah
Kalau Anda mau tahu, apa hukum menggunakan batu akik bertuah menurut agama, tinggal ibaratkan saja dengan sebutir obat. Tapi bukan berarti batu mustikanya lantas Anda minum.
Intinya kan kita menginginkan sesuatu. Kesembuhan. Perubahan. Karena ingin sembuh maka kita meminum obat. Tetapi sambil meminum obat, kita memohon kesembuhan kepada Tuhan. Persis seperti itulah harusnya.
Cuma sayang, kadang orang menganggap batu bertuahnya ini sakti. Jadi bukan Tuhan yang menyembuhkan dia, dia pikir si batu lah yang menolongnya. Ini baru haram, ini baru salah.
Tetapi kalau Anda mantap dan paham benar bahwa benda bertuah tersebut hanya sarana, maka tidak ada salahnya. Ibarat orang berdoa, mau pakai tasbih silakan. Tidak juga silakan. Ibarat orang sakit, mau minum obat silakan. Tidak juga masih ada pilihan lain.
Menjajal Keampuhan Batu Akik Bertuah
Sering orang mencari batu mustika bukan karena menginginkan perubahan, tetapi sekedar didorong rasa penasaran. Apa benar, batu ini ampuh? Kalau iya, coba buktikan. Kurang lebih seperti itu yang mereka pinta.
Padahal tuah itu tidak ubahnya seperti berkah. Berkah bukan barang tontonan, berkah itu datangnya dari Tuhan. Kalau Anda meminta pengetesan dan uji coba, baiknya bukan seputar benda-benda supranatural. Karena itu akan masuk kategori pamer nantinya. Anda suka hanya karena si batu ini bisa dipertunjukkan di hadapan orang-orang. Bukan karena Anda mengharap ridho Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H