Diplomasi Umar bin Khattab

Terdapat 4 khulafaur rasyidin yang menggantikan kepemimpinan Rasulullah, maka kali ini saya akan membahasa terkaait Umar bin Khattab ialah khalifah kedua yang menggantikan Abu Bakar ash-Shiddiq. Umar bin Khattab lahir di Makkah pada tahun 583 M. Umar dikenal sebagai orang yang memiliki tingkat kebudayaan/intelegensi yang tinggi pada zamannya.

Selain orang yang cerdas, Umar juga dikenal sebagai ahli sejarah & fiqh. Semua kata-kata Umar yang mengandung banyak hikmah terkumpul dalam surat-surat yang ditulisnya untuk para gubernur disetiap wilayah maupun dalam khutbahnya dalam berbagai peristiwa. Kemampuannya dalam ilmu geografi sebagai penunjang kebijakasanaanya mengendalikan wilayah kedaulatan Islam.

Pada masa kepemimpinannya beliau mendirikan pemerintahan dengan berbagai lembaga kelengkapannya, seperti dewan-dewan negara, lembaga kehakiman & peradilan negara. Untuk keperluan militer ia telah mendirikan markas-markas yang ditata dengan peraturan yang tegas dan disiplin tinggi. Sedangkan untuk mengurusi berbagai kepentingan warga negara didirikan kantor-kantor pemerintahan dengan kewenangan dan tugasnya masing-masing.

Pemerintahan dibawah kepemimpinannya dilandasi dengan prinsip musyawarah. Umar melakukan konsultasi dengan sahabat-sahabat nabi Saw dalam beberapa kasus, tetapi ia tidak pernah memaksa atau mewajibkan dirinya untuk mengikuti/melaksanakan sesuai pandangan mereka.Sistem politik dizaman pemerintahan Umar adalah sistem politik demokratis dan bahkan mendekati republik. Karena dengan sistem demokratis dan lebih dekat dengan republik beliau tidak ingin mengecewakan rakyatnya.

Banyak hal penting yang perlu kita ketahui dari pemerintahan Umar bin Khattab diantara lain:
1. Munculnya pemerintahan Arab

2. Pembangunan Kota Baru
Pendirikan kota Basrah pada tahun 16 H, Kufah pada tahun 17 H da Fustat pada tahun 19 H sekarang menjadi Kairo Kuno. Cara Umar mendirikannya dengan membangun masjid dan pengadaan air minun, kemudian kantor pemerintahan.

3. Lembaga Perpajakan
Konsep perpajakan secara dasar berawal dari keinginan Umar bin Khattb untuk mengatur kekayaan demi kepentingan rakyat. Kemudian secara teknis ia memperoleh masukan dari orang-prang (mantan) kerajaan Persia. Sijil ialah daftar seluruh pendapatan dan pengeluaran diserahkan dengan teliti kepada negara.Berdasarkan konsep inilah ia menugaskan stafnya untuk mendaftar pembukuan dan menyusun kategori pembayaran pajak.