Mohon tunggu...
Dewi Sulistyawati
Dewi Sulistyawati Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

لا يعرف الفضل لأهل الفضل إلا ذو الفضل @dewisulistyaa_21

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Abu Ja'far Al-Manshur, Pendiri Kota Baghdad

14 Oktober 2019   14:07 Diperbarui: 29 Oktober 2019   11:52 1406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini kita hanya mengetahui bahwa puncaknya masa kejayaan Islam pada masa Bani Abbasiyah adalah ketika masa kepemimpinan Harun Ar-Rasyid. Ia adalah khalifah kelima yang memerintah dari tahun 786-809. Ia mendirikan Bayt al-Hikmah, sebuah perpustakaan terbesar pada masanya. Ketika itu banyak sarjana Muslim dan Barat yang belajar dari kota Baghdad. Namun kita tidak boleh lupa sebelum Harun Ar-Rasyid menjadi khalifah ketika masa Bani Abbasiyah telah banyak khalifah-khalifah sebelumnya yang berjuang untuk kejayaan Islam, contohnya Abu Ja'far Al-Manshur.

Abu Ja'far Al-Manshur adalah khalifah kedua ketika Bani Abbasiyah dengan masa kepemimpinannya selama 25 tahun (750-775). Ia dilahirkan di al-Humaymah, kampung halaman keluarga abbasiyah setelah migrasi dari Hejaz pada tahun 687-688. Ayahnya adalah Muhammad, cicit dari Abbas sedangkan ibunya bernama Salamah al-Barbariyah, wanita dari suku Barbar. Ia dibaiat sebagai khalifah karena penobatannya sebagai putra mahkota oleh kakaknya, As-Saffah.

Ia adalah saudara Abu Al-Abbas. Selama pemerintahannya, ia mendirikan ibu kota baru dengan istananya bernama Madinat as-Salam yang kemudian bernama Baghdad. Sebuah kota baru memindahkan penduduk dari masalah di daerah partisan dan menampung birokrasi yang berkembang. Kota Baghdad didirikan di tepi Barat Tigris, kota yang kemungkinan dibangun setelah perkampungan Persia. Dia juga membuat pengaturan untuk suksesi kekhalifahan, dan setiap khalifah Abbasiyah secara langsung diturunkan dari al Mansur.Ketika menjadi khalifah ia berhasil memunculkan ghirah dunia Muslim terhadap ilmu pengetahuan. Saat itu telah telah tercipta karya sastra.

Al-Mansyur meninggal pada 775 setelah berakhirnya masa kepemimpinannya, ia meninggal dalam perjalanannya ke Mekkah untuk berhaji. Kemudian kepemimpinannya diganti oleh anaknya, Al-Mahdi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun