Pernahkah kita bertanya-tanya mengapa investor asing lebih memilih menanamkan modalnya di negara tetangga ketimbang Indonesia? Jawabannya mungkin terletak pada satu aspek fundamental yakni tata kelola perusahaan yang baik.
Di era digital seperti sekarang, di mana reputasi buruk perusahaan bisa menyebar secepat kilat di media sosial, pengelolaan perusahaan yang baik bukan lagi sekadar pilihan, tapi keharusan. Sayangnya, masih banyak perusahaan yang memandang tata kelola hanya sebagai formalitas belaka dalam laporan tahunan.
Transparansi, misalnya, yang kerap disalahartikan. Ini bukan sekadar tentang membuka pembukuan, tapi lebih kepada keberanian perusahaan untuk jujur mengakui tantangan yang mereka hadapi. Coba bayangkan dampaknya jika seluruh perusahaan publik  menerapkan keterbukaan semacam ini. Bukankah hal ini akan menciptakan iklim investasi yang lebih sehat?
Begitu pula aspek akuntabilitas dan independensi juga masih menjadi pekerjaan rumah. Masih terlalu sering kita melihat keputusan strategis yang diambil hanya menguntungkan segelintir pihak? Sementara investor kecil hanya bisa menggeleng pasrah menyaksikan nilai saham mereka tererosi.
Menariknya, tren global kini bergeser. Aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) menjadi kompas baru dalam dunia investasi. Investor tidak lagi semata memburu return tinggi, tetapi juga mencari perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat. Tanpa pondasi tata kelola yang kokoh, bagaimana mungkin perusahaan kita bisa menarik dana ESG yang kini berlimpah di pasar global?
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa perusahaan dengan tata kelola yang baik lebih tangguh menghadapi badai krisis. Mereka seperti pohon beringin – kokoh dengan akar yang kuat. Lantas, mengapa kita masih ragu untuk menerapkannya?
Memang benar, menerapkan tata kelola yang baik bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan perubahan cara pandang dari semua pihak dalam organisasi. Tapi bukankah setiap perubahan besar selalu dimulai dari keberanian untuk melangkah?
Sudah waktunya kita mengubah persepsi tentang tata kelola yang selama ini dianggap beban regulasi semata. Tata kelola yang baik adalah kunci pembuka pintu menuju pasar modal global. Di tengah ketatnya persaingan memperebutkan dana investasi, hanya perusahaan dengan tata kelola yang baik yang akan menjadi magnet bagi investor.
Jika kita ingin pasar modal Indonesia menjadi lebih menarik, jika kita ingin lebih banyak dana asing masuk, maka penerapan tata kelola perusahaan yang sungguh-sungguh adalah jawabannya. Karena pada akhirnya, dalam dunia yang semakin transparan ini, kepercayaan adalah mata uang yang tak ternilai harganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H