Mohon tunggu...
Dewi Sulam Safina Ariyanti
Dewi Sulam Safina Ariyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

SAYA DEWI SULAM SAFINA ANAKPERTAMA DARI 3 BERSAUDARA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implementasi Operant Conditioning dalam Pendidikan

28 September 2023   21:31 Diperbarui: 28 September 2023   23:04 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Ketika menerapkan sebuah metode yang baik dan benar dalam suatu proses pembelajaran, diperlukan sebuah teori yang sesuai untuk digunakan dalam proses pembelajaran yang mana mampu diserap dan diterapkan dalam proses pembelajaran di dunia pendidikan. sebelum sebuah metode pembelajaran digunakan hendaknya melihat kondisi dan situasi lingkungan sekitarnya. 

     teori belajar yang berkembang pesat dan memberi banyak sumbangan terhadap para ahli psikologi adalah teori belajar tingkah laku (behaviorisme) yang awal mulanya dikembangkan oleh psikolog Rusia Ivan Pavlov (tahun 1900-an) dengan teorinya yang dikenal dengan istilah pengkondisian klasik (classical conditioning) dan kemudian teori belajar tingkah laku ini dikembangkan oleh beberapa ahli psikologi yang lain seperti Edward Thorndike, B.F Skinner dan Gestalt. 

A. Pengertian Operant Conditioning 

     operant diartikan sebagai sebuah respon yang memiliki sifat instrumental yang mengakibatkan suatu akibat yang tek tentu. sedangkan conditioning merupakan sebuah hal yang mempelajari tentang respon tertentu. dibawah ini merupakan beberapa definis dari operant conditioning antara lain : 

  1. suatu tipe instrumental conditioning yang melibatkan modifikasi operant respon yang disalurkan melalui pemberian hadiah. dari beberapa cara yang ada, suatu respon yang dipancarkan oleh organisme terjadi diperkuat sesuai dengan urutan waktunya, dan perubahan – perubahan yang ditimbulkannya dipelajari sebagai alat penguat respon yang biasa digunakan. 

  2. suatu tipe belajar yang menggunakan konsekuensi atau akibat yang ditimbulkan dari tingkah laku seseorang di berbagai kehidupannya, beberapa perilaku yang dapat mendorong seseorang untuk menghindari akibat yang memiliki hal negatif. 

  3. Suatu tipe pengkondisian instrumental yang mencakup memodifikasi / perubahan dari suatu operant, suatu operant yang dipancarkan oleh suatu organisme kemudian diperkuat dengan cara-cara tertentu sesuai jadwal tertantu dengan menghasilkan perubahan dalam kecepatan kejadianya. 

pada intinya pengertian dari Operant Conditioning atau pengkondisian operan adalah suatu proses penguatan perilaku operan (penguatan positif atau negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan. Tindakan yang ingin mendapat penghargaan akan menjadi suatu kebiasaan, dan secara tidak disadari kebiasaan lama akan hilang. 

B. Konsep dari teori operant conditioning 

   1. Penguatan (reinforcement)

Penguatan (reinforcement) merupakan sebuah konsekuensi yang memberikan sebuah peningkatan probabilitas bahwa suatuperilaku yang akan terjadi. skinner membagi penguatan ini menjadi dua bagian yaitu Penguatan positif, adalah penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding). sedangkan Penguatan negatif, adalah penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan).  Satu cara untuk mengingat perbedaan antara penguatan positif dan penguatan negatif adalah dalam penguatan positif ada sesuatu yang ditambahkan atau diperoleh. Dalam penguatan negatif, ada sesuatu yang dikurangi atau di hilangkan. Dalam penguatan negatif, ada sesuatu yang dikurangi atau di hilangkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun