Mohon tunggu...
Dewi Sinta Putri
Dewi Sinta Putri Mohon Tunggu... karyawan -

Si tukang mengkhayal yang lebih senang melukis kata daripada bicara.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan di Kala Malam

21 September 2012   02:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:06 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala malam tak bertuan datang menghampiri
Saat dinginnya alam datang mendekati
Tempat jiwa-jiwa gundah duduk menyendiri
Dalam ruang dan kegelapan mereka menyepi
Tak ada kawan, tak juga lawan
Tak ada pula tangan yang datang mengiringi
Tak juga sekedar pelukan hangat menenangkan hati
Kepada-NYA lah kita kembali
Tempat yang tak mengobral kehangatan penuh mimpi
Kepada-NYA lah kita kembali
Tempat memberi kebahagian hakiki
Kepada-NYA lah kita kembali
Duduk bersila kaki, membuka mata dan juga hati
Satu-satunya tempat mengeluh serta mengaduh
Hanya Kepada-NYA lah kita kembali
Menangis meratapi kesepian
Merengek membenci kesendirian
Mengeluh tentang beratnya kehidupan
Serta mengaduh tentang sakitnya penghinaan
Dan hanya kepada-NYA lah kita kembali
Terlelap berbalut doa penuh kehangatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun