Universitas Pendidikan Indonesia menerjunkan kurang lebih 7000 mahasiswa ke masyarakat di seluruh Indonesia untuk melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dengan tema berbasis Sustainable Development Goals atau sering disebut SDG's Desa yang merujuk pada 18 kebijakan Prencanaan Pembangunan Desa. Salah satu diantaranya yaitu Desa Ramah Perempuan yang menitik beratkan pada pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak, kesetaraan gender serta tujuan lainnya. Salah satu kelompok Mahasiswa KKN yang bertemakan Desa Ramah perempuan bertempatkan di Desa Cinunuk tepatnya di RW 12 Kampung Cipondoh Girang.
Mahasiswa merancang kegiatan dengan mulai dari survei. Survei dilakukan untuk melihat potensi apa yang belun dan menjadi peluang dari kegiatan yang akan di selenggarakan di daerah tersebut. Hasil dari survei dilapangan mahasiswa menemukan peluang atau potensi yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan khususnya pada remaja perempuan. "Sebelumya juga ada kegiatan keterampilan namun tidak berjalan lagi karena pandemi dan sekarang juga belum ada lagi" Ujar salah satu remaja. Maka disusunlah kegiatan yang mampu meningkatkan keterampilan dalam membuat kerajinan Resin sebagai bentuk inovasi. Kegiatan tersebut dirancang dengan menarik oleh mahasiswa dan dilaksanakan dalam 2 hari. Â
Tepat pada tanggal 02 Agustus 2022 mahasiswa mengadakan sosialisasi mengenai pengenalan Resin tersebuh dahulu. Resin itu sendiri yaitu merupakan sebuah cairan bening yang dihasilkan oleh pohon konifer yang biasanya di jadikan bahan pelapis kayu bahkan pewanget. Resin memiliki banyak jenis dan manfaat sesuai kegunaanya dan resin yang digunakan oleh mahasiswa dalam kegiatan ini yaitu resin epoxy yang memang lebih cocok untuk pembuatan kerajinan aksesoris. Contoh dari kreasi kerajinan dari resin yaitu gantungan, bros, pembatas buku, jam dinding, goede, coaster dan masih banyak lagi. Selain pengenalan dengan resin mahasiswa juga mensosialisasikan alat dan bahan yang diperlukan, teknik pembuatan dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatan. Setelah dilaksanakannya sosialisasi dilanjutkan dengan praktik langsung.Â
Mahasiswa mendampingi langsung remaja perempuan yang di bagi menjadi beberapa kelompok dalam proses pembuatannya. Dalam kegiatan tersebut kelompok remaja dibebaskan untuk berkreasi sesuai keinginannya dan diajarkan juga teknik dalam pembuatan jam dinding dengan view pantai dari kreasi resin. Setelah proses pembuatannya selesai mahasiswa menginstrukskan untuk menunggu hasil kreasi mereka dalam 24 jam mendatang dan baru dapat melakukan teknik atau tahap finishing di esok harinya. Â
Kelompok remaja di Kp. Cipondoh Girang juga sangat antusias dalam setiap mengikuti tahap-tahap proses pembuatannya hingga akhir. Harapan dari mahasiswa kegiatan keterampilan tersebut dapat menjadi inovasi yang terus dilannjutkan oleh kelompok remaja perempuan di Desa Cinunuk. Selain dapat meningkatkan keterampilan, hasil dari kegiatan pembuatan kerajinan dari resin juga dapat menjadi sebuah produk yang memiliki nilai jual yang cukup tinggi maka apabila diteruskan mampu menjadi wadah industri dalam kegiatan ekonomi kreatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H