Mahasiswa PKL MBKM SKM PENGGERAK Tahun 2024 Universitas Negeri Semarang (UNNES) membuat suatu inovasi baru berupa leaflet aksi bergizi yang digunakan sebagai media informasi  bagi seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Semarang dalam kegiatan Aksi Bergizi.Â
Di tengah kenaikan angka kasus stunting di Kabupaten semarang, Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang bersama seluruh Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang sedang menggencarkan program Aksi Bergizi sebagai salah satu upaya pencegahan stunting sejak dini kepada anak sekolah
Tujuan diadakannya kegiatan pemberian Leaflet Aksi Bergizi ini untuk meningkatkan pemahaman terkait pencegahan stunting melalui program Aksi Bergizi kepada siswa-siswi sekolah dalam 4 kegiatan yang dilaksanakan pada program Aksi Bergizi diantaranya yaitu senam bersama, sarapan sehat bersama, edukasi kesehatan, dan konsumsi TTD (Tablet Tambah Darah) bagi remaja putri sekaligus skrining kesehatan.Â
Dalam leaflet Aksi Bergizi ini juga disertai dengan desain terbaru, warna, gambar, dan bentuk yang menarik, informasi yang disajikan juga disesuaikan dengan program Aksi Bergizi
Pada kegiatan pemberian produk hasil karya mahasiswa berupa leaflet Aksi Bergizi ini,  mahasiswa PKL MBKM SKM PENGGERAK Tahun 2024 memberikan bentuk cetak fisik serta barcode leaflet Aksi Bergizi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang kemudian  dibagikan kepada seluruh Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang sebagai media informasi pendukung program Aksi Bergizi yang dilaksanakan di sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Semarang dengan sasaran para siswa-siswi sekolah.
Proses pemberian Leaflet Aksi Bergizi dari Mahasiswa PKL MBKM SKM PENGGERAK Tahun 2024 Universitas Negeri Semarang (UNNES) kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang melalui Ketua Tim Kerja Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang yang akan dibagikan kepada 26 Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang.Â
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para siswa-siswi sekolah bisa lebih memahami pentingnya pencegahan stunting sejak dini melalui kegiatan senam bersama, sarapan sehat bersama, edukasi kesehatan, dan konsumsi TTD (Tablet Tambah Darah) bagi remaja putri sekaligus skrining kesehatan agar nantinya menghasilkan generasi bebas stunting di masa depan secara optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H