Oleh : Dewi Setya Ningrum (Mahasiswi PGSD UM Purworejo)
Apa itu model pembelajaran ? Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang digunakan secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pembelajaran. Ada sepuluh model terpadu menurut Fogarty (199), yaitu fragmented, connected, nested, sequenced, shared, webbed, threaded, integrated, immersed, dan networked.
Menurut hasil kajian Tim Pengembangan PGSD (1997) ada tiga model pembelajaran terpadu yang cocok diterapkan di sekolah dasar, yaitu model jaring laba-laba (webbing), model keterhubungan (connected), dan model keterpaduan (integrated).
Model jaring laba-laba atau webbed adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pertama-tama harus menentukan tema terlebih dahulu, kemudian dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan antar tema dengan mata pelajaran yang terkait. Model ini lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman secara langsung. Dengan pengalaman secara langsung siswa mudah memahami konsep yang akan dipelajari. Model ini mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaannya.
Kelebihannya yaitu : a) adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat diminati. b) relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman. c) mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke dalam semua bidang isi pelajaran.
Kekurangannya yaitu : a) sulit dalam menyeleksi tema. b) adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal. c) guru dapat menjaga misi kurikulum. d) guru lebih fokus pada kegiatan daripada pengembangan konsep.
Model keterhubungan atau connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain yang dipelajari dalam satu bidang studi. Guru mengkaitkan pelajaran yang satu dengn yang lainnya sehingga pengalaman belajar peserta didik lebih luas dan menyeluruh.
Model keterpaduan atau integrated adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar mata pelajaran. Menurut fogarty model keterpaduan pembelajaran yang menggabungkan bidang studi yang tumpang tindih dengan topik, konsep, sikap yang saling berhubungan di dalam beberapa matapelajaran.
Lalu bagaimana menerapkan ketiga model pembelajaran tersebut di SD ?
- Contoh penerapan kurikulum model Webbed dalam pembelajaran dimulai dengan menentukan tema terlebih dahulu. Misalnya, guru dan siswa bersama-sama menentukan tema yang disenangi siswa, seprti: "Lingkungan". Tema lingkungan ini dikembangkan atau diperluas menjadi sub-sub tema/topik yang ada pada beberapa mata pelajaran. Misalnya IPA, Matematika, PKn, Bahasa Indonesia, atau mata pelajaran yang lainnya. Sub tema IPA: Mengenal berbagai bentuk energi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diajarkan tentang macam-macam bentuk energi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, energi cahaya kita manfaatkan sebagai penerangan saat kita belajar. Matematika: Sub tema: mengenal bangun datar. Siswa diajarkan tentang bentuk bangun datar misalnya: ban sepeda kita berbentuk lingkaran, buku tulis berbentuk persegi, penggaris berbentuk persegi panjang. PKn. Sub tema: tegang rasa, kedisiplinan. Siswa diajarkan tentang bagaimana cara bersikap dan bertingkah laku sebagai makhluk sosial seperti: sikap tegang rasa dan bekerja sama dengan orang lain. Bahasa Indonesia. Sub tema. Membaca ringkasan. Siswa menceritrakan dengan kata-katanya sendiri tentang bentuk-bentuk energi dan bentuk bangunan datar yang kita jumpai di lingkungan sekitar.
- Contoh penerapan model keterhubungan yaitu Guru mengkaitkan konsep ekosistem yang pada gilirannya berkaitan dengan energi dan sumber daya alam. Bidang studi Biologi dan Kimia disatukan menjadi Biokimia, Biologi dengan Fisika menjadi Biofisika, Biologi dengan Teknologi menjadi Bioteknologi, Sosiologi dengan Antropologi menjadi Sosioantropologi.
- Contoh penerapan model keterpaduan yaitu : Guru mengajarkan topik yang tumpang tindih dalam Matematika, SBK, IPS, Bahasa Indonesia, dan IPA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H