Kisah ini adalah kisah nyata yang terjadi dalam kehidupan aku, perkenalkan nama lengkap aku dewis y djauhari orang tuaku sering memanggil aku dengan sebutan ocha.
Inilah kisah ku yg d awali dari Ibu dan Ayahku yang saling mencintai tapi di pisahkan oleh keegoisan Nenek ku.
Ibu ku di tinggalkan Ayah ku saat dia sedang mengandung ku.
Ayah ku yang pergi jauh merantau di kampung orang dan tak pernah kembali, sampai aku di lahir kan tampa seorang ayah
Di saat masa-masa sulit ibuku berjuang mati-matian demi memenuhi kebutuhan ku, datanglah seorang lelaki yang  menikahi ibuku di kala itu aku yg masih berumur 1 tahun tidak mengerti arti kehidupan, aku hanya tau kalau laki-laki yang menikahi Ibu ku adalah Ayah kandungku sendiri.
Setelah menikah dengan Ayah sambung ku rumah tangga Ibu ku berjalan dengan harmonis dan bahagia, dulu ia sering lelah mencari uang untuk mencukupi kebutuhan ku sekarang Ayah sambung ku yang memberikan semua itu, Ayah sambung ku slalu baik terhadap aku dan Ibu ku, ia tak pernah mengeluh terhadap Ibu ku meski dia merasa lelah dan sakit mencari rejeki untuk kami berdua.
Ibu ku sangat menyayangi Ayah sambung ku sehingga ia melupakan suami pertamanya.
Dari perkawinan Ibu dan Ayah sambung ku aku mendapatkan 2 saudara laki-laki.
Setelah sebelas tahun berlalu muncullah sosok lelaki yang berpakaian rapi turun dari mobil yang aku tidak tau dia siapa? dan aku bertanya kepada Ibuku dia hanya bisa diam dan tak berkata, aku tidak tahu mengapa Ibu ku tidak menjawab pertanyaan ku dan akhirnya lelaki itu yang menjawab, " Nak aku adalah Ayahmu" sambil memeluk ku, di saat itu aku sangat kaget dan syok mendengar perkataan dari nya dan aku yang tidak tau apa-apa hanya bisa menjawab " tidak, kamu bukan ayah ku!" sambil menolak pelukan dari nya dan berlari ke arah Ayah sambung ku ," dia adalah Ayah kandungku, kamu siapa?" Aku sambil menangis dan memeluk Ayah sambung ku, di saat itu aku sangat takut dan tidak ingin melihat ayah kandungku.
Di saat yang bersamaan Ayah kandungku hanya bisa diam dan menangis saat melihat aku yang ketakutan. Tidak lama Ibu ku menarik ku dari pelukan Ayah sambung ku dan ia berkata, " Nak dia adalah Ayah mu, sambil menunjuk Ayah kandung ku.
Dia adalah Ayah kandungmu yang selama ini Ibu sembunyikan darimu, mau tidak mau kamu harus menerima bahwa dia adalah Ayah kandungmu, sedangkan Ayah yang kamu peluk, sambil menunjuk Ayah sambung ku, dia adalah Ayah tiri mu. Aku d umur yang sebelas tahun yang mental belum kuat hanya bisa menerima dan menangis.