Kamu mungkin berpikir, enaknya jadi dia. Hidup damai tanpa beban atau cicilan. Ya, mungkin memang itulah kesan yang ia tunjukkan. Dia tidak ingin kesulitannya menjadi konsumsi orang lain. Setiap manusia tidaklah lepas dari segala masalah. Coba bayangkan jika hidup yang kita jalani berjalan apa adanya tanpa ada suatu batu sandungan, apakah kamu tidak merasa bosan?
Jatuh pada titik kesulitan terkadang bukanlah hal yang buruk. Seringkali selepas jatuh, Tuhan memberimu hadiah dan kebahagiaan. Selain itu apapun yang akan terjadi selanjutnya kamu sudah lebih kuat secara mental dan naluri karena sebelumnya kamu sudah pernah berada di titik paling sulit.
Memang menyebalkan jika hidup terus-menerus dibantai oleh kesedihan, tapi cobalah lihat ke belakang. Kamu tidak sendiri kan? Banyak orang yang bahkan seumur hidupnya dipenuhi kegagalan, tapi mereka begitu tegar dan masih kuat berdiri menghadapi kenyataan hidup.
Aku tahu hany Tuhan lah yang Maha Kuat. Kita adalah manusia yang penuh akan kekurangan. Lantas apakah itu yang akan kamu jadilah alasan? Terus terkungkung pada kesedihan yang mendalam? Ingatlah hidup bukan hanya tentang hari ini dan kemarin, tapi masih ada esok dan besok lusa. Masih ada banyak kejutan yang belum kamu buka. Masih ada banyak hal yang belum kamu coba. Jadi, kuatlah apapun cobaan yang sedang kamu hadapi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H